JAKARTA, Kongkritpost.com- kembali menjadi saksi perhelatan besar dalam dunia ekonomi syariah melalui Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) yang ke-11, digelar pada Rabu, 30 Oktober 2024, di Ruang Assembly JCC. Acara ini dibuka langsung oleh Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, mewakili Presiden RI, Prabowo Subianto, dan dihadiri oleh berbagai tokoh nasional, termasuk Pj. Gubernur Sulawesi Tenggara, Andap Budhi Revianto.
ISEF 2024 yang bertema “Synergy of Sharia Economy and Finance in Strengthening Resilience and Sustainable Economic Growth” ini menjadi simbol kolaborasi nasional untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat pengembangan ekonomi syariah dunia. Melalui integrasi pemikiran, inovasi, dan kemitraan lintas sektor, ISEF bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berbasis syariah, sekaligus memperkuat eksyar global.
Dalam sambutannya, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyoroti bagaimana ISEF selama 11 tahun terakhir telah membawa Indonesia menjadi pemain penting dalam ekonomi halal global. Terbentuknya ekosistem ekonomi syariah yang terintegrasi, didukung kelembagaan dan regulasi, telah membuka peluang besar bagi sektor ini.
“Inovasi-inovasi baru seperti aplikasi Tracebility Halal Indonesia dan digitalisasi produk pesantren diharapkan memperkuat eksyar Indonesia dan mendorong kemandirian ekonomi nasional,” ungkap Perry.
Sementara itu, Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan pesan Presiden Prabowo yang mengapresiasi ISEF sebagai upaya strategis dalam mengembangkan ekonomi syariah dan memberdayakan UMKM. “Kita menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 8% di tahun 2029, suatu target yang ambisius namun bukan mustahil jika kita berinovasi dalam teknologi dan adaptasi,” ujar Airlangga. Menurutnya, untuk mencapai pendapatan di atas level menengah, Indonesia perlu mendorong sumber pertumbuhan baru yang berkelanjutan.
Keberhasilan Sulawesi Tenggara dalam penyelenggaraan Festival Ekonomi Syariah Kawasan Timur Indonesia (FESyar KTI) pada Juli 2024 turut menjadi sorotan. FESyar KTI berhasil membukukan transaksi penjualan UMKM halal dan business matching senilai Rp187,3 miliar, serta sertifikasi halal untuk 1.375 UMKM. Di acara ini pula, Sultra meluncurkan Gerakan Sadar Wakaf se-KTI yang memperkuat ekonomi syariah melalui filantropi Islam.
Dalam kesempatan ISEF 2024, Sultra juga memamerkan berbagai produk UMKM unggulan, salah satunya adalah Tenun Desa Masalili yang terlibat dalam business matching untuk mempertemukan UMKM lokal dengan buyer nasional hingga internasional. Kehadiran UMKM Sultra dalam ISEF menjadi bukti nyata kontribusi daerah dalam mengembangkan sektor ekonomi syariah nasional.
Di sela acara, Andap Budhi Revianto mengungkapkan progres ekonomi syariah di Sulawesi Tenggara. Pada tahun ini, Sultra telah membentuk Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) dan meluncurkan Zona Kuliner Halal Aman dan Sehat (KHAS) sebagai kawasan kuliner halal yang mengedepankan prinsip kesehatan, keamanan, dan kenyamanan sesuai kaidah syariah. “Untuk mencapai kemandirian ekonomi syariah di Sultra, kami terus berkomitmen melalui kolaborasi dan langkah-langkah konkret,” ujarnya.
Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 yang juga Ketua Dewan Masjid Indonesia, Menko Perekonomian, Gubernur Bank Indonesia, Ketua Komisi XI DPR RI, sejumlah menteri Kabinet Merah Putih, para gubernur, Kepala Perwakilan BI Sultra, dan Direktur Bank Sultra.
Dengan berbagai inisiatif dan inovasi yang diluncurkan, ISEF 2024 menjadi momentum besar untuk memperkuat posisi Indonesia di kancah ekonomi syariah global. Di tengah antusiasme peserta dan tokoh-tokoh nasional, Indonesia mempertegas ambisinya untuk menjadi pusat ekonomi syariah dunia, mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan inklusif bagi semua lapisan masyarakat( Red)



Berkomentarlah dengan baik dan bijak menggunakan facebook