KENDARI, Kongkritpost.com- Gubernur Sulawesi Tenggara, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, secara resmi membuka kegiatan Sultra Investment Summit 2025, Selasa (24/6/2025), yang diselenggarakan oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sultra di Hotel Plaza Inn Kendari.
Acara tersebut dihadiri sejumlah tokoh penting daerah, termasuk Ketua DPRD Provinsi Sultra, perwakilan Forkopimda, seperti Kapolda, Danrem 143/Halu Oleo, Kajati, Kabinda, Ketua Pengadilan Tinggi, serta Danlanal dan Danlanud Halu Oleo. Turut hadir pula Kepala BPS Sultra, kepala OPD dari lingkup provinsi dan kabupaten/kota, Kepala Kantor Pajak Pratama Kendari, pimpinan perbankan wilayah Sultra, serta investor dari PMA dan PMDN.
Dalam laporan pembuka, Kepala DPMPTSP Sultra, Parinringi, menyampaikan bahwa forum ini menjadi wadah dialog strategis antara pemerintah dan pelaku usaha. Tujuannya, mendorong realisasi investasi dan mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Sultra di tahun 2025.
Sebagai bagian dari komitmen konkret, sejumlah perusahaan besar menandatangani pernyataan kesanggupan terhadap kewajiban kepada Pemerintah Provinsi Sultra. Di antaranya adalah PT Ifish Deco, PT Tiran Indonesia, PT Aneka Usaha Kolaha, PT Bumi Karya Utama, PT Gerbang Multisejahtera, dan PT Sulawesi Cahaya Mineral. Penandatanganan dilakukan di hadapan Gubernur dan seluruh peserta sebagai bentuk tanggung jawab bersama terhadap pembangunan daerah yang berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Gubernur Andi Sumangerukka menekankan bahwa investasi adalah kunci pertumbuhan ekonomi daerah. Ia menyampaikan bahwa Sulawesi Tenggara memiliki kekayaan sumber daya alam yang luar biasa, namun saat ini masih sangat tergantung pada transfer fiskal dari pemerintah pusat hingga 65 persen.
“Sultra memiliki potensi besar, tapi tanpa investasi, saya tidak bisa sendiri. Dukungan dari pelaku usaha sangat dibutuhkan agar kita dapat keluar dari ketergantungan fiskal pusat,” tegasnya.
Data triwulan I tahun 2025 mencatat realisasi investasi baru mencapai Rp 4,46 triliun atau sekitar 34 persen dari target tahunan sebesar Rp 13,28 triliun. Untuk itu, Gubernur menekankan pentingnya strategi percepatan di berbagai sektor, seperti pertambangan, pertanian, kelautan, pariwisata, dan jasa.
Gubernur juga menggarisbawahi lima kewajiban penting perusahaan sesuai dengan Perda Nomor 2 Tahun 2024 tentang Pajak dan Retribusi Daerah:
1. Penggunaan kendaraan berpelat Sultra, termasuk pembayaran pajak kendaraan dan balik nama.
2. Pembelian bahan bakar dari distributor resmi yang ditunjuk Pemprov.
3. Pelaporan bulanan penggunaan air permukaan.
4. Pemakaian alat berat yang telah memenuhi kewajiban pajak.
5. Alokasi dana CSR untuk pembangunan masyarakat di sekitar wilayah usaha.
“Saya tidak menuntut lebih. Saya hanya minta kewajiban ini dijalankan. Banyak yang awalnya sepakat, tapi di tengah jalan lalai. Pola ini harus kita ubah,” ujarnya dengan tegas.
Ia juga meminta seluruh perangkat daerah untuk mendukung ekosistem investasi yang ramah dan efisien, tanpa birokrasi berbelit.
“Kalau bisa dipercepat, kenapa diperlambat? Kalau bisa dipermudah, kenapa dipersulit?” tegasnya lagi, seraya menekankan bahwa birokrasi seharusnya menjadi fasilitator, bukan penghambat.
Gubernur juga mengingatkan perusahaan agar tidak lupa menyampaikan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) untuk triwulan II atau semester I tahun 2025 melalui platform online pada 10–17 Juli mendatang.
Puncak acara ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Gubernur bersama Ketua DPRD, Kepala DPMPTSP, dan unsur Forkopimda, sebagai simbol peluncuran layanan Same Day Service Tanpa Pungli.
Gubernur berharap kegiatan ini mampu menghasilkan kerja sama yang konkret dan memperkuat semangat kolektif membangun Sulawesi Tenggara sebagai destinasi investasi utama di kawasan timur Indonesia.
“Mari kita jadikan Sultra sebagai wilayah yang ramah investasi, berdaya saing tinggi, dan benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” tutupnya( Red)
Berkomentarlah dengan baik dan bijak menggunakan facebook