KENDARI, Kongkritpost.com-Puluhan massa yang tergabung dalam Keluarga Besar Mahasiswa STMIK Bangsa (KBM STMIK Bangsa Kendari) melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Kejaksaan Tinggi Provinsi Sulawesi Tenggara pada Senin (24/7/2023).
Massa berkumpul dan berorasi di depan gerbang Kejaksaan Tinggi Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang dikawal ketat oleh sejumlah aparat kepolisian.
Tuntutan massa dalam aksi tersebut, bahwa sebelumnya tanggal 22 Desember 2022 dalam putusan Mahkamah Agung sudah membatalkan ketentuan dalam Perda RTRW Konkep yang mengakomodir kegiatan pertambangan di pulau Wawonii.
Perlu diketahui Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) merupakan wilayah baru hasil pemekaran dari Kabupaten Konawe pada tahun 2013 sebelumnya, daerah Konkep ini kaya kandungan mineral nikel.
Adapun pulau Wawonii masuk kedalam kategori pulau kecil berdasarkan UU pengelolaan wilayah pesisir dan pulau pulau kecil (UU PWP3K). Sehingga tidak diperuntukan untuk kegiatan pertambangan dan hal ini merujuk pasal 23 ayat (2) UU PWP3K.
Hal itu di nilai bertentangan dengan peraturan perundang undangan, sebab bagaimana bisa Perda RTRW Provinsi tidak mengakomodir kegiatan tambang di pulau Wawonii, namun Perda RTRW Kabupaten mengaturnya.
Koordinator Lapangan KBM STMIK Bangsa Kendari, Rizal dalam orasinya menyebutkan pihaknya meminta Kepala Kejaksaan Tinggi Sultra untuk memeriksa Bupati Konawe Kepulauan yang diduga tidak mengindahkan putusan Mahkamah Agung (MA) dan ngotot mempertahankan PT. GKP.
Selain itu pihaknya juga meminta Kepala Kejaksan Tinggi Sultra untuk memangil dan memeriksa Direktur Utama PT. GKP yang diduga tidak mengindahkan putusan Mahkamah Agung terkait pembatalan aktivitas pertambangan di Wawonii.
“Kami meminta agar Kepala Kejaksaan Tinggi Provinsi Sulawesi Tenggara dibawah kepemimpinan Dr. Patris Yusrian Jaya agar dapat mengusut dugaan putusan Mahkamah Agung atas pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang dilakukan oleh PT GKP,” tegas Rizal.
Terpisah saat wartawan menghubungi Humas PT. GKP, Marlion via telepon selulernya, ia mengungkapkan belum memonitor. Kemudian gegara jaringan seluler kurang bagus dalam percakapanya, Marlion mengaku masih di lokasi dan nanti akan menghubungi kembali. (Usman)



Berkomentarlah dengan baik dan bijak menggunakan facebook