KENDARI, Kongkritpost.com-Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andap Budhi Revianto, secara resmi membuka Musyawarah Daerah (Musda) VIII Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Sultra. Acara yang berlangsung di Hotel Kubah 9, Kendari, ini mengumpulkan 610 bidan dari berbagai kabupaten/kota di Sultra untuk membahas peningkatan peran dan pelayanan kebidanan berkesinambungan, sejalan dengan tema “Satukan Langkah Dalam Transformasi Kesehatan untuk Penguatan Pelayanan Kebidanan Berbasis Bukti.”
Acara dibuka dengan sambutan virtual dari Anggota DPR RI Rieke Dyah Pitaloka, yang mengingatkan bahwa kesehatan kini bukan hanya soal pencegahan dan pengobatan, tetapi juga menyangkut geopolitik dan geoekonomi. Selain Rieke, bidan senior Nur Aini Madjid dan Emi menyampaikan ucapan selamat secara virtual serta harapan agar Musda ini menghasilkan pemimpin baru IBI Sultra yang berkomitmen untuk kemajuan profesi bidan di provinsi ini.
Ketua IBI Sultra, Ny. Maswaty Madjid, dalam laporannya menyebutkan bahwa Musda ini adalah forum tertinggi bagi organisasi IBI, diselenggarakan lima tahun sekali untuk merumuskan arah dan langkah strategis organisasi ke depan. Ketua Pengurus Pusat IBI, Ny. Ade Jubaedah, turut hadir secara virtual dan menekankan pentingnya peran bidan dalam mengatasi tantangan kesehatan ibu dan anak di tengah perubahan teknologi dan kebutuhan masyarakat yang terus berkembang.
Pj. Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto mengambil tempat di mimbar untuk membuka acara secara resmi. “Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, Musyawarah Daerah Ikatan Bidan Indonesia ke VIII Provinsi Sultra 2024 secara resmi saya nyatakan dibuka,” ucapnya tepat pukul 09.37 WITA Ujar Pada Sabtu (26/10/2024)
Dalam sambutannya, Andap mengapresiasi para bidan yang hadir dan mengajak mereka untuk terus berkontribusi aktif dalam pembangunan kesehatan, khususnya dalam bidang kesehatan ibu dan anak, kesehatan reproduksi, dan keluarga berencana. Ia menekankan bahwa bidan adalah garda terdepan yang berperan penting dalam pemeriksaan kehamilan, persalinan, imunisasi, serta layanan kesehatan reproduksi dan keluarga berencana.
*Upaya Penurunan Stunting dan Peningkatan Pemahaman ASI Eksklusif*
Andap juga menyoroti peran bidan dalam sosialisasi pentingnya ASI eksklusif, menjelaskan bahwa “menyusui” berarti pemberian ASI langsung dari payudara ibu, bukan susu formula. Selain itu, ia meminta para bidan agar giat mensosialisasikan pentingnya gizi ibu hamil untuk pencegahan stunting dan mengedukasi masyarakat, termasuk di daerah terpencil.
Pj. Gubernur juga mengungkap data terbaru terkait Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Sultra. Sebanyak 44 kasus AKI, dengan Kolaka sebagai penyumbang tertinggi, dan 313 kasus AKB, yang didominasi oleh Kota Kendari, menjadi tantangan kesehatan yang perlu ditangani. Ia mendorong bidan untuk menguatkan intervensi kesehatan seperti pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri dan ibu hamil.
*Pemerintah Berkomitmen Dukung Bidan di Sultra*
Untuk mendukung tugas bidan, Pj. Gubernur menugaskan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sultra untuk melakukan pendataan ulang jumlah bidan, meningkatkan kesejahteraan bidan non-ASN, dan mengalokasikan anggaran khusus untuk jaminan kesehatan bidan. Pemerintah daerah juga didorong untuk merumuskan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Sultra tentang Kebidanan, guna memperkuat regulasi dan perlindungan profesi bidan.
Acara Musda ini juga dihadiri Ketua Pengurus Pusat IBI, Ketua Pengurus Daerah IBI Sultra, Kepala Dinas Kesehatan Sultra, Direktur RS Bahteramas, Direktur Poltekkes Kendari, Ketua STIKES Pelita Ibu, dan tamu undangan lainnya. Kehadiran berbagai pemangku kepentingan menunjukkan sinergi dalam mengoptimalkan peran bidan untuk peningkatan layanan kesehatan ibu dan anak di Sultra.
Dengan Musda ini, diharapkan lahirnya pemimpin IBI Sultra yang berkomitmen tinggi, serta memperkuat langkah transformasi kesehatan dalam pelayanan kebidanan yang berkelanjutan( Red)



Berkomentarlah dengan baik dan bijak menggunakan facebook