KENDARI, Kongkritpost.com- Suasana Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tenggara, Jumat, 7 Februari 2025, berlangsung penuh apresiasi dan penghormatan.
Di tengah pengumuman hasil penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara terpilih untuk periode 2025-2030, perhatian juga tertuju pada sosok Pj. Gubernur Sulawesi Tenggara, Komjen Pol (P) Dr. Andap Budhi Revianto, S.I.K., M.H. Namanya disebut-sebut sebagai figur kunci yang berhasil menjaga stabilitas dan kelancaran Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur tahun 2024.
Rapat yang dihadiri oleh Ketua DPRD Provinsi Sultra, La Ode Tariala, Wakil Ketua DPRD, anggota DPRD, Forkopimda, dan berbagai pejabat daerah lainnya ini menjadi momen refleksi atas perjalanan politik di Sulawesi Tenggara selama setahun terakhir.
Dalam rapat tersebut, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka dan Ir. Hugua resmi diumumkan sebagai pasangan terpilih untuk memimpin provinsi ini hingga 2030. Namun, tak bisa dipungkiri, keberhasilan pesta demokrasi ini juga tak lepas dari peran besar Pj. Gubernur Andap Budhi Revianto.
Menjabat sebagai Penjabat Gubernur sejak masa transisi, Andap Budhi Revianto dihadapkan pada tantangan besar: memastikan pemilu berjalan lancar di tengah kompleksitas politik lokal.
Dengan 17 kabupaten/kota di bawah naungan Provinsi Sulawesi Tenggara, menjaga stabilitas politik dan sosial bukanlah hal mudah. Namun, Andap membuktikan dirinya sebagai pemimpin yang tangguh dan berintegritas.
Menurut La Ode Tariala, Ketua DPRD Provinsi Sultra, Andap berhasil menjalankan perannya dengan penuh tanggung jawab meskipun waktu yang dimiliki sangat terbatas. “Beliau menunjukkan profesionalisme yang luar biasa. Tidak ada konflik signifikan yang muncul selama tahapan pemilu berlangsung. Ini adalah pencapaian besar,” ujar La Ode dalam sambutannya.
Kemampuan Andap dalam mengendalikan situasi yang dinamis juga mendapat pengakuan luas. Di tengah suhu politik yang cenderung memanas selama masa pemilu, ia mampu menjaga harmoni antar berbagai pihak dengan pendekatan yang netral dan tegas. Hal ini menjadi kunci utama terciptanya suasana kondusif di seluruh wilayah Sulawesi Tenggara.
Salah satu sorotan utama dari masa kepemimpinan Andap adalah keberhasilannya memastikan seluruh tahapan pemilu berjalan aman dan tertib. Dari proses pendaftaran calon hingga penghitungan suara, tidak ada insiden besar yang mencoreng jalannya pesta demokrasi ini. Bahkan, di beberapa daerah yang sebelumnya dikenal rawan konflik, situasi tetap terkendali.
Pak Andap benar-benar mampu menjaga netralitas pemerintahan selama proses pemilu,” ujar salah satu anggota DPRD yang hadir dalam rapat tersebut. “Beliau tidak hanya mengawasi jalannya pemilu, tetapi juga memastikan bahwa semua pihak merasa dilibatkan secara adil.”
Netralitas ini menjadi poin penting yang diapresiasi banyak pihak. Sebagai Penjabat Gubernur, Andap tidak memihak kepada salah satu calon atau partai tertentu. Ia fokus pada tugas utamanya: menjaga keamanan dan memastikan proses demokrasi berjalan sesuai aturan.
Selain pujian dari DPRD, Andap Budhi Revianto juga menerima penghargaan khusus atas integritasnya selama menjabat sebagai Pj. Gubernur. Gelombang apresiasi datang dari berbagai elemen masyarakat, mulai dari tokoh adat hingga organisasi masyarakat sipil.
“Beliau adalah contoh nyata bagaimana seorang pemimpin harus bersikap dalam situasi yang penuh tekanan,” kata seorang tokoh masyarakat Sulawesi Tenggara. “Tidak mudah untuk tetap netral dan fokus pada kepentingan masyarakat luas, tapi Pak Andap berhasil melakukannya.”
Sebagai seorang mantan perwira tinggi Polri dengan pangkat terakhir Komisaris Jenderal Polisi (Purnawirawan), Andap memang dikenal memiliki rekam jejak yang cemerlang dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Pengalaman panjangnya di bidang kepolisian membantunya menghadapi tantangan-tantangan kompleks di Sulawesi Tenggara dengan pendekatan yang strategis.
Dengan diumumkannya pasangan Andi Sumangerukka dan Hugua sebagai pemimpin baru Sulawesi Tenggara, harapan besar pun disematkan kepada mereka untuk melanjutkan fondasi yang telah dibangun sebelumnya. Namun, peran Andap Budhi Revianto selama masa transisi akan selalu dikenang sebagai salah satu babak penting dalam sejarah provinsi ini.
Pak Andap telah memberikan contoh bagaimana seorang pemimpin harus mengutamakan kepentingan rakyat di atas segalanya,” ujar La Ode Tariala menutup sambutannya.
Kini, saat tongkat estafet kepemimpinan akan segera berpindah tangan, masyarakat Sulawesi Tenggara berharap agar suasana damai dan harmonis yang telah terjaga selama ini dapat terus berlanjut. Dan bagi Komjen Pol (P) Dr. Andap Budhi Revianto, dedikasinya selama menjabat sebagai Pj. Gubernur akan menjadi warisan berharga bagi provinsi ini.
Rapat Paripurna DPRD pada Jumat lalu bukan hanya menjadi ajang pengumuman resmi pemimpin baru Sulawesi Tenggara, tetapi juga momen penghormatan bagi seorang penjabat gubernur yang telah menjalankan tugasnya dengan sepenuh hati. Dengan segala tantangan yang ada, Pj. Gubernur Andap Budhi Revianto berhasil membuktikan bahwa kepemimpinan yang berintegritas dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat.
Sulawesi Tenggara kini menatap masa depan dengan optimisme baru, namun tetap mengingat jasa-jasa mereka yang telah berkontribusi dalam mewujudkan stabilitas dan kedamaian di provinsi ini. Terima kasih, Pak Andap!( Red)