KENDARI, Kongkritpost.com – Kasus pembunuhan mertua yang di otaki oleh menantunya sendiri menjadi viral di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Banyak pihak menyesalkan kejadian itu, pasalnya menantunya tersebut dengan tega dan kejam mengotaki pembunuhan tersebut.
Cerita berawal saat korban berinisial MI (51) mengendarai mobilnya dan dibegal di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Namun kasus begal maut itu ternyata kasus pembunuhan yang sudah direncanakan oleh anak menantu korban yakni wanita berinisial ND (25).
Polisi mengungkap fakta baru terkait kasus tersebut, dikatakan (kasus pemobil tewas dibegal) pembunuhan berencana, Pasal 340 KUHP.
“Otaknya (pembunuhan berencana) menantunya ND. ND salah satunya yang ditangkap tadi,” ujar Kapolresta Kendari Kombes Aris Tri Yunarko Rabu (17/4/2024).
Awalnya polisi menangkap seorang eksekutor begal di wilayah Kecamatan Poasia, Kendari, pada Selasa (16/4) sore. Dari eksekutor tersebut, polisi melakukan pengembangan hingga wanita ND terungkap sebagai otak pembunuhannya.
Ramai diberitakan sebelumnya, wanita berinisial ND dan korban MI awalnya mengendarai mobil usai berbelanja di pasar pada Minggu (7/4). Korban dan menantunya itu hendak menuju Pasar Sentral Kota.
ND mengemudikan mobilnya melewati sekitaran TKP di Jalan Madusila Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kendari. Di tempat inilah kendaraan korban dipepet oleh empat pelaku menggunakan motor.
“Di sini tiba-tiba kendaraan korban didekati oleh pelaku berboncengan menggunakan sepeda motor,” jelas Kombes Aris Tri Yunarko, Senin (7/4/2024).
Saat mendekati korban, pelaku langsung memberitahu korban bahwa ban mobilnya kondisi kempes. Korban ND lalu berhenti dan keluar mengecek kondisi ban mobilnya.
Namun tiba-tiba korban diserang 4 orang pelaku yang tidak diketahui identitasnya. Kedua korban dianiaya berujung korban MI mengalami penikaman.
“Korban ND ditampar pipinya dan MI ditusuk dengan 9 luka tikaman. Pelaku lalu meminta barang berharga dan melarikan diri,” bebernya.
Aris menuturkan korban MI sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan bantuan medis. Namun korban dinyatakan meninggal dunia.
“Korban dibantu warga ke IGD rumah sakit, tapi korban meninggal dunia,” ujar
Dari aksi itu, para pelaku membawa perhiasan emas dan harta benda berharga lainnya milik korban. Barang berharga yang diambil antara lain 3 cincin emas, 1 kalung emas, 1 pasang anting, 1 jam tangan dan handphone.
“Yang diambil milik korban itu 3 cincin emas, 1 kalung emas, 1 pasang anting, 1 jam tangan dan handphone,” tandasnya.