KENDARI, Kongkritpost.com-Pada rilis terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara, data menunjukkan bahwa tingkat inflasi tahunan Provinsi Sultra mengalami kenaikan menjadi 2,90%, naik dari sebelumnya sebesar 2,46%. Sementara itu, inflasi bulan ke bulan untuk Februari 2024 mencapai 0,19%. Pada (1/3/2024)
Provinsi Sultra berhasil meraih peringkat 20 dari 38 provinsi di Indonesia dalam hal tingkat inflasi, meningkat dari peringkat sebelumnya yang berada di urutan ke-28. Hal ini menunjukkan adanya pengendalian inflasi yang cukup baik di wilayah tersebut.
Beberapa kabupaten dan kota di Sultra menjadi penentu tingkat inflasi di provinsi tersebut. Kabupaten Konawe mencatat inflasi sebesar 4,10%, diikuti oleh Baubau dengan 3,58%, Kolaka dengan 2,79%, dan Kota Kendari dengan 2,27%.
Meskipun terjadi kenaikan inflasi, Provinsi Sultra masih berada dalam rentang yang terkendali sesuai dengan target inflasi nasional tahun 2024, yaitu sebesar 2,5% ± 1%.
Komoditas utama yang menyumbang inflasi di Sultra adalah beras, dengan inflasi mencapai 21,64% dan memberikan kontribusi sebesar 1,17%. Meskipun luas panen beras mengalami penurunan, produksi beras tetap meningkat berkat produktivitas yang tinggi, didukung oleh upaya Pemerintah Daerah dalam meningkatkan produksi beras melalui bantuan pupuk dan perbaikan irigasi.
Selain beras, kenaikan harga juga terjadi pada komoditas lain seperti angkutan udara, mobil, tarif dokter umum, dan sejumlah bahan makanan seperti tomat, sawi hijau, dan ikan mujair.
Penyesuaian tarif dokter umum di Kabupaten Konawe turut berkontribusi terhadap inflasi Sultra, sebagai respons terhadap perubahan peraturan daerah terkait pajak dan retribusi daerah.
Meskipun demikian, Sultra tidak berdiri sendiri dalam menghadapi kenaikan harga beras. Hampir seluruh provinsi di Indonesia mengalami kenaikan harga beras, kecuali Provinsi Jambi.
Dengan demikian, meskipun terdapat tantangan dalam inflasi, Provinsi Sultra tetap aktif dalam upaya mengendalikan inflasi dan meningkatkan produksi beras untuk menjaga stabilitas harga dan kesejahteraan masyarakatnya( Red)