KENDARI, Kongkritpost.com-Upaya Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara (BPD Sultra) untuk memperkuat posisinya di dunia perbankan memasuki babak baru. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) yang digelar Jumat (20/12/2024) di Aula Merah Putih, Rumah Jabatan Gubernur Sultra, Bank Sultra resmi memutuskan menggandeng Bank Jawa Timur (Bank Jatim) melalui skema Kelompok Usaha Bank (KUB).Langkah strategis ini dipandang sebagai solusi untuk memenuhi persyaratan modal inti minimum sebesar Rp3 triliun, sesuai regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Direktur Utama Bank Sultra, Abdul Latif, menjelaskan bahwa hingga Juni 2024, modal inti Bank Sultra baru mencapai Rp1,8 triliun. Kekurangan sebesar Rp1,2 triliun inilah yang mendorong Bank Sultra mencari mitra strategis.
“Dengan bergabung dalam KUB bersama Bank Jatim, Bank Sultra tidak diwajibkan memenuhi target modal inti Rp3 triliun pada batas waktu 31 Desember 2024. Ini memberikan peluang besar bagi kami untuk tetap berkembang tanpa kehilangan status sebagai bank umum,” ungkap Abdul Latif.
Abdul Latif juga mengingatkan bahwa kegagalan memenuhi modal inti minimum dapat menyebabkan Bank Sultra turun status menjadi Bank Perkreditan Rakyat (BPR). “Jika ini terjadi, dampaknya sangat signifikan, baik pada operasional maupun produk layanan perbankan kami,” tambahnya.
Sebelumnya, Bank Sultra telah melakukan studi kelayakan untuk bekerja sama dengan Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat (BJB). Namun, rencana tersebut batal karena tidak adanya kejelasan terkait opsi pengakhiran kerjasama, yang dinilai dapat merugikan Bank Sultra di masa depan.
Rapat ini tidak hanya dihadiri oleh para petinggi Bank Sultra, tetapi juga seluruh kepala daerah di Sulawesi Tenggara yang berperan sebagai pemegang saham. Sekretaris Daerah Sultra, Asrun Lio, mewakili Penjabat Gubernur, memimpin jalannya rapat. Keputusan pembentukan KUB dengan Bank Jatim pun disepakati secara bulat.
“Kerjasama ini bukan hanya langkah taktis untuk memenuhi regulasi, tetapi juga bagian dari visi besar kita bersama dalam meningkatkan daya saing Bank Sultra di sektor perbankan nasional,” ujar Asrun Lio dalam sambutannya.
Melalui KUB ini, Bank Sultra diharapkan tidak hanya mampu memenuhi standar regulasi OJK, tetapi juga memperluas layanan dan meningkatkan kepercayaan masyarakat. Kolaborasi dengan Bank Jatim, salah satu bank pembangunan daerah terbesar di Indonesia, membuka peluang besar bagi Bank Sultra untuk tumbuh lebih kuat dan berdaya saing tinggi.
Keputusan ini menandai komitmen kuat Bank Sultra untuk tetap menjadi motor penggerak ekonomi daerah sekaligus bersaing di level nasional. Dengan sinergi yang terjalin, perjalanan Bank Sultra menuju masa depan yang lebih cerah kini mulai terbentuk(Red)