KENDARI, Kongkritpost.com- Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, menegaskan komitmennya dalam mendukung percepatan implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayahnya. Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) MBG yang digelar di Ruang Pola Kantor Gubernur Sultra, Selasa (3/6/2025).

Rakor ini merupakan bagian dari upaya memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat, sejalan dengan program prioritas nasional yang menargetkan 82 juta penerima manfaat MBG di seluruh Indonesia.
Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak strategis, termasuk Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama Badan Gizi Nasional (BGN) RI Dr. Nyoto Suwigyo, Direktur Kerja Sama dan Kemitraan Kolonel CBA Muhammad Rizal S., Asisten Deputi Pengembangan Kapasitas Usaha Mikro Kementerian UMKM Muhammad Firdaus, serta sejumlah tenaga ahli dari Kantor Staf Presiden dan BGN RI. Turut hadir pula Ketua DPRD Sultra Laode Tariala, unsur Forkopimda, serta jajaran perangkat daerah lingkup Pemprov Sultra.

Dalam sambutannya, Gubernur menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah pusat melalui kunjungan tim BGN RI ke “Bumi Anoa”.
“Saya atas nama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara mengucapkan terima kasih atas perhatian yang luar biasa dari Badan Gizi Nasional RI. Kunjungan ini menjadi penyemangat bagi kami dalam mempercepat realisasi program MBG di daerah,” ujar Gubernur.

Seiring dengan meningkatnya target nasional, Sultra juga melakukan penyesuaian. Dari sebelumnya hanya memiliki 57 dapur MBG, Pemprov kini merancang pembentukan 316 unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai wilayah. Untuk mendukung langkah tersebut, Gubernur telah menerbitkan SK Gubernur Nomor 100.3.3.1/148 Tahun 2025 tentang pembentukan Satgas Percepatan Program MBG, yang melibatkan Forkopimda dan seluruh OPD teknis terkait.
Sebagai bentuk implementasi di lapangan, Pemprov Sultra telah mengusulkan 10 lokasi untuk pembangunan SPPG, sedangkan Pemkab Kolaka dan Konawe masing-masing telah mengusulkan 3 dan 5 lokasi. Meski begitu, masih ada 15 daerah yang belum menyampaikan usulan.

“Kami mendorong pemerintah kabupaten/kota yang belum mengusulkan lokasi untuk segera bergerak. Ini demi percepatan pelayanan gizi bagi masyarakat kita,” tegas Gubernur.
Lebih lanjut, Gubernur menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar program MBG dapat berjalan optimal dan berkelanjutan.

“Sebagai pimpinan daerah, saya berkomitmen untuk menyukseskan program ini melalui kerja sama yang sinergis antara pemerintah pusat dan daerah. Ini bukan hanya program pemerintah, tapi investasi masa depan generasi kita,” pungkasnya.

Rapat koordinasi ini menjadi langkah strategis dalam menyatukan visi dan mempercepat aksi nyata di lapangan demi mewujudkan generasi Sultra yang sehat, kuat, dan bergizi( Red)



Berkomentarlah dengan baik dan bijak menggunakan facebook