KENDARI, KONGKRITPOST.COM- Dua puluh satu hari menjelang Ramadan, Penjabat Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andap Budhi Revianto, menggelar pertemuan dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sultra pada Jumat (16/02/24).
Tujuan pertemuan ini adalah untuk memantau kebutuhan dan ketersediaan beras di Sultra. Menurutnya, kebutuhan beras bulanan di Sultra mencapai 26.627 ton.
Sementara itu, persediaan beras hingga Februari 2024 mencapai 29.121 ton. Produksi beras Sultra terus stabil, dengan produksi Februari sebesar 8.242 ton, perkiraan produksi Maret sebesar 18.000 ton, April sebesar 42.523 ton, dan Mei 2024 sebesar 50.914 ton.
“Berdasarkan data yang ada, kebutuhan beras menjelang Ramadan 1445 H di Sultra diyakini aman. Saya telah berkomunikasi dengan Kepala Perum Bulog Sultra, Ibu Siti Mardani, yang menyatakan bahwa stok beras di gudang Bulog saat ini cukup stabil, mencapai 27.088 ton,” ungkap Pj Gubernur.
Dari hasil rapat bersama TPID tersebut, Pj Gubernur Sultra juga memberikan instruksi kepada Bupati dan Walikota untuk mengawasi distribusi beras agar tidak meninggalkan Sultra.
Selain itu, Pemerintah Daerah juga akan mengadakan Gerakan Pangan Murah (GPM) secara bersamaan di 17 Kabupaten/Kota.
Pj Gubernur Sultra juga akan terus berkoordinasi dengan Perum Bulog untuk memastikan kebutuhan beras untuk industri pertambangan di Sultra terpenuhi tanpa memengaruhi harga pasar.
Informasi dari TPID Provinsi Sultra juga menyebutkan bahwa stok Gabah Kering Pangan (GKP) yang dihasilkan di Sultra banyak dibeli oleh Rice Milling Unit (RMU) kapasitas besar di luar Sulawesi Tenggara.
“Dalam jangka menengah dan panjang, kami akan berusaha untuk membangun RMU dengan kapasitas besar di Kabupaten di Sultra yang merupakan sentra produksi padi. Kami juga akan meningkatkan pendanaan bagi pemilik RMU skala kecil agar mereka dapat meningkatkan kapasitasnya menjadi RMU skala menengah dan besar sehingga dapat menyerap hasil panen petani lokal di Sultra,” tutup Andap( Red)