KOLAKA, Kongkritpost.com– SMK Negeri 1 Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara menjadi contoh salah satu sekolah yang telah berkolaborasi dengan Kadin Sultra, dan sebagai wujud Link and Match Pendidikan dan Industri.
Kolaborasi SMK Negeri 1 Kolaka ini merupakan tindak lanjut dari Surat Keputusan (SK) Gubernur tentang Penerapan Badan Layanan Umum Daerah sebagai Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Kolaka dibawah naugan Dinas Pendidikan Pemerintah Daerah Propinsi Sulawesi Tenggara dan telah mendapatkan apresiasi dari Gubernur Sultra Ali Mazi.
Kepala SMK Negeri 1 Kolaka Abd. Muing, mengungkapkan bahwa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Kolaka telah melaksanakan tiga bentuk program, pertama yaitu kegiatan reguler untuk menengah kejuruan, kedua kegiatan SMK dalam artian pusat keungulan, dan ketiga kegiatan rencana badan layanan usaha daerah (Blud).
SMK Negeri 1 Kolaka sebagai pusat keungulan yang merupakan suatu kebijakan yang ditunjuk menjadi pusat keungulan dan beberapa kompentensi keahlian, sehingga di dalam Teaching Factory ini, diharapkan siswa SMK Negeri 1 Kolaka bisa berproduksi, yang standarnya sama dengan dunia industri atau dunia usaha yang menjadi partner sekolah,” katanya. Kamis (4/8/2023).
“Sehingga, siswa itu ketika di Teaching Factory sudah seperti menjadi karyawan. Karena dia harus menghasilkan produksi sesuai dengan standar,” tegasnya.
Selain itu ia mengaku bahwa SMK Negeri 1 Kolaka yang paling potensi keahlian tata busana yang sudah ditetapkan SMK pusat keungulan, adapun program Blud sudah di rencanakan akhir tahun ini, dan itu ada kurang lebih 15 sekolah yang ditetapkan tinggal saja menungu SK yang ditanda tangani Gubernur Sultra Ali Mazi.
“Adanya program ini juga terlibat siswa-siswi dalam bentuk pembelajaran dalam tata busana, sebab di SMK Negeri 1 Kolaka nantinya mereka lulus menjadi alumni yang berkompeten dalam industri dan dunia kerja,” terangnya.
Oleh karena itu, sambungnya nantinya bekerja sama dengan UMKM dalam Kadin Sultra yang bisa memberikan sisi manfaat terhadap siswa siswi dan kemudian nantinya produksi yang akan dijual melalui unit produksi dan rencana adanya Blud ini akan lebih dilindungi karena ada dasarnya.
Oleh sebab itu Abd. Muing mengemukakan gagasan untuk bekerja sama dengan Kamar Dagang Indonesia (Kadin Sultra) dalam rangka mencari lebih banyak insentif agar meningkatkan dukungan industri dan mendorong partisipasi bisnis dalam program pendidikan kejuruan.
“Sebab kegiatan ini sudah berjalan hanya saja belum memegang SK-nya, nantinya kita adakan rapat dengan teman- teman guru dan nantinya kita libatkan alumni di SMK,” imbuhnya.
Maka melalui BLUD SMK Negeri 1 Kolaka diharapkan impelementasi teaching factory dan benar-benar menjadi wadah simulasi industri bagi peserta didik untuk dapat mengasah kompetensinya serta melahirkan berbagai produk-produk unggulan yang layak untuk dipasarkan di masyarakat.
“Dalam program akan terlibat mulai kelas 1, kelas 2, kelas 3 semua terlibat dalam metode pembelajaran artinya pembelajaran yang mengarah ke industry dan nantinya keluar dari sekolah mereka sudah ada pengalaman dan itu kita harapkan potensi keahlian nantinya,” ujarnya.
Harapan kedepan dengan adanya program ini kepada siswa- siswi ini sangat baik untuk meningkatkan kompetensi keahlian dan kelak tamat nanti, mereka akan bisa membuka usaha diluar dengan modal kemampuan dan sudah kompetensi.
“Selain itu juga akan di dukung dengan penguatan alat dan mesin jahit serta lainya agar kedepan lebih baik dan Kadin Sultra sangat mendukung dalam program ini,” katanya. (Usman)
Berkomentarlah dengan baik dan bijak menggunakan facebook