KENDARI, Kongkritpost.com-Debat publik ketiga Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sultra berlangsung meriah di Hotel Claro Kendari. Suasana penuh antusiasme terlihat dari dukungan ratusan pendukung pasangan calon nomor urut 2, Andi Sumangerukka dan Hugua (ASR-Hugua), yang memadati lokasi acara dengan semangat yang membara.
Mengusung tema “Pengelolaan Sumber Daya Alam, Pelestarian Lingkungan, dan Penegakan Hukum yang Bermartabat”, debat ini menjadi ajang penting bagi pasangan ASR-Hugua untuk memaparkan visi dan misi mereka dalam mengelola Sulawesi Tenggara.
Dalam pemaparannya, Andi Sumangerukka dan Hugua menyoroti isu perubahan iklim yang berdampak pada sektor pertambangan, terutama di wilayah pedesaan dengan akses terbatas. Mereka menjelaskan pentingnya mengedukasi masyarakat terkait praktik pertambangan yang sesuai dengan prinsip teknik pertambangan yang baik.
“Kami akan fokus pada edukasi kepada masyarakat, terutama dalam dunia pertambangan, agar masyarakat memahami bagaimana kegiatan operasional tambang dapat dilakukan dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan,” ujar Andi Sumangerukka. Ia menambahkan bahwa kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat lokal sangat diperlukan untuk mengurangi risiko bencana serta memastikan praktik pertambangan yang berkelanjutan.
Lebih lanjut, ASR-Hugua menekankan pentingnya penegakan hukum dalam aktivitas pertambangan. “Pertambangan tanpa izin adalah pelanggaran hukum. Sebagai negara hukum, kami akan memastikan bahwa semua aktivitas tambang memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan mematuhi peraturan yang berlaku,” tegas mereka.
Pasangan ini juga menyoroti perlunya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam pengelolaan izin pertambangan, sehingga dapat memberikan manfaat maksimal bagi kesejahteraan masyarakat.
*Komitmen Pengelolaan Sumber Daya Alam*
ASR-Hugua menggarisbawahi kekayaan sumber daya alam Sulawesi Tenggara yang melimpah, mulai dari sektor pertambangan, perikanan, hingga pertanian. Mereka berjanji untuk mengelola kekayaan ini secara bijaksana agar manfaatnya dapat dirasakan secara adil oleh masyarakat.
“Sulawesi Tenggara membutuhkan pemimpin yang mampu menghadirkan solusi nyata. Dengan potensi besar yang kita miliki, kita harus memastikan kekayaan alam ini memberikan manfaat yang merata. Penegakan hukum yang humanis juga menjadi prioritas kami,” tutur Andi Sumangerukka.
Program Prioritas ASR-Hugua
1. Pengembangan ekonomi lokal: Mengoptimalkan potensi daerah untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
2. Perbaikan layanan pendidikan dan kesehatan: Memastikan seluruh masyarakat memiliki akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan yang berkualitas.
3. Penguatan sektor pertanian dan kelautan: Memberikan perhatian khusus pada petani dan nelayan agar sektor ini berkembang secara optimal.
4. Pengelolaan lingkungan berkelanjutan: Melindungi ekosistem agar generasi mendatang tetap dapat menikmati manfaatnya.
“Kami tidak hanya berbicara tentang perubahan, tetapi juga berkomitmen untuk mewujudkan Sulawesi Tenggara yang lebih sejahtera, adil, dan berkelanjutan,” pungkas Andi Sumangerukka.
Debat ini menjadi salah satu momen krusial dalam menentukan masa depan Sulawesi Tenggara, di mana ASR-Hugua menawarkan visi yang jelas untuk membawa perubahan positif bagi provinsi ini( USN)