BUSEL, Kongkritpost.com-Buton Selatan terus berbenah menuju era digital dengan menghadirkan Aplikasi Sumaker sebagai solusi modern dalam pengelolaan administrasi surat-menyurat. Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Sulawesi Tenggara bersama Diskominfo Kabupaten Buton Selatan resmi menandatangani nota kesepakatan (MoU) untuk mendukung percepatan transformasi digital di daerah tersebut.
Kepala Dinas Kominfo Provinsi Sulawesi Tenggara, Ridwan Badallah, menegaskan bahwa Sumaker akan menjadi standar baru dalam administrasi di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Buton Selatan. Saat ini, sebanyak 27 OPD telah mulai menggunakan aplikasi ini, dan targetnya seluruh OPD akan terintegrasi sebelum akhir masa jabatannya.
Aplikasi ini diupayakan bisa digunakan secara gratis. Saat ini masih fokus pada surat-menyurat, tetapi ke depan dapat dikembangkan untuk transaksi keuangan dan administrasi lainnya, termasuk SPPD dinas,” ungkap Ridwan.
Tidak hanya itu, Ridwan optimis bahwa mulai Senin depan, sistem ini akan digunakan secara penuh, menggantikan metode manual yang selama ini diterapkan. Bahkan, aplikasi ini nantinya juga akan terbuka untuk pihak eksternal seperti perbankan, meskipun saat ini masih difokuskan pada OPD di lingkungan Kabupaten Buton Selatan.
Komitmen Buton Selatan dalam digitalisasi sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) No. 82 Tahun 2023 tentang percepatan transformasi digital dan layanan digital nasional.
Ridwan menegaskan bahwa upaya ini bertujuan agar Buton Selatan masuk dalam kategori daerah digital.
Selain Sumaker, pemerintah juga tengah mengembangkan Komunikasi Informasi Masyarakat (KIM), yang saat ini sudah hadir di beberapa desa dan akan diperkenalkan dalam berbagai agenda adat yang diselenggarakan di daerah tersebut.
Kepala Diskominfo Kabupaten Buton Selatan, Jafar, turut menegaskan kesiapan OPD untuk mengadopsi aplikasi Sumaker secara menyeluruh mulai pekan depan.
“Jika ada kendala dalam penggunaannya, OPD dapat langsung berkoordinasi dengan Diskominfo agar segera mendapatkan solusi. Saat ini, aplikasi ini sudah diterapkan hingga tingkat kecamatan dan ke depan akan diperluas hingga kantor desa atau kelurahan,” jelasnya.
Namun, untuk sektor pendidikan, penggunaan aplikasi Sumaker masih dalam tahap evaluasi. Jafar menyatakan bahwa jika nantinya sekolah ingin mengadopsinya, maka akan dilakukan koordinasi lebih lanjut dengan dinas terkait agar implementasinya berjalan optimal.
Terlepas dari akhir masa jabatannya nanti, Ridwan Badallah berjanji akan tetap membantu pengembangan aplikasi ini agar semakin optimal.
“Saya ingin memastikan Sumaker terus berkembang dan memberikan manfaat besar bagi Buton Selatan. Ini adalah langkah besar menuju digitalisasi daerah,” pungkasnya.
Dengan langkah ini, Kabupaten Buton Selatan menunjukkan keseriusannya dalam mewujudkan birokrasi modern berbasis digital, menciptakan sistem administrasi yang lebih efisien, cepat, dan transparan( Red)