KONAWE, Kongkritpost.com-Sebanyak 117.175 guru dan siswa dari SMA/SMK/SLB di 17 Kabupaten/Kota di Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan aksi penanaman serentak sebanyak 2.738.485 bibit holtikultura, termasuk sayur mayur. Kegiatan ini dipimpin oleh Penjabat Gubernur Sultra, bersama Kepala Dinas Pendidikan Pemprov Sultra dan Penjabat Bupati Konawe di SMKN PP 5 Konawe.
Momentum ini juga diakui oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) yang memberikan penghargaan kepada Penjabat Gubernur Sultra atas rekor “Penggagas Penanaman Bibit Sayur Serentak oleh Peserta Terbanyak”.
“Pertumbuhan hasil panen yang luar biasa dari tanaman tomat di Konawe menjadi bukti keberhasilan dari kegiatan penanaman bibit holtikultura ini,” kata Pj Gubernur Sultra
Sekolah tersebut telah berhasil memanen buah tomat sebanyak empat kali dengan hasil mencapai 50 hingga 60 kilogram per panen, di lahan seluas 4 hektar yang dimanfaatkan untuk tanaman pangan, termasuk 4 are untuk buah tomat.
Diharapkan, panen tomat yang akan berlangsung hingga bulan April 2024 dapat mencapai 1,5 hingga 2 ton, yang akan sangat berkontribusi pada ketahanan pangan lokal. Selain tomat, rencananya juga akan dilakukan panen cabai, yang hasilnya akan dialokasikan untuk kebutuhan siswa sekolah.
Kadis Pendidikan Yusmin menambahkan bahwa kegiatan ini juga merupakan bagian dari upaya penanganan inflasi, yang saat itu mencapai 2,87 persen di Sultra pada November 2023.
“Faktor utama dari inflasi ini adalah kurangnya pasokan cabai akibat kemarau panjang yang melanda lahan pertanian warga. Untuk mengatasi kendala irigasi dan sumber air, pihak sekolah telah mendapatkan bantuan berupa 3 unit sumur bor,” ujar Yusmin Senin (12/2/2024)
Menurutnya, meskipun masih terdapat kendala dalam pengairan di Konawe, kerjasama antara pihak berwenang dan berbagai pihak terkait, termasuk Dinas Pertanian Provinsi, telah memberikan bantuan dalam bentuk penggemburan tanah dengan menggunakan excavator.
“Aksi penanaman serentak bibit holtikultura di Sultra tidak hanya memberikan hasil panen yang memuaskan tetapi juga menjadi langkah konkrit dalam mendukung ketahanan pangan lokal dan mengatasi masalah inflasi di wilayah tersebut,” ucapnya.( Red)