KENDARI, Kongkritpost.com- Baru-baru ini, sebuah informasi yang mengejutkan telah menyebar dengan cepat di media sosial, memicu kekhawatiran dan kepanikan di kalangan masyarakat. Namun, Direktur Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara, dr. Putu Agustin Kusumawati, dengan tegas membantah kebenaran informasi tersebut pada Senin (29/4/2024)
Menurut informasi yang tersebar luas, RSJ Kota Kendari dilaporkan menghadapi lonjakan drastis pasien, termasuk anak-anak dan remaja, dengan gejala mengerikan seperti kehilangan kesadaran dan halusinasi. Mereka diduga mengonsumsi obat yang dikenal sebagai PCC (mumbul), yang diduga diberikan secara gratis oleh oknum yang tidak dikenal.
Namun, dalam klarifikasi yang disampaikan oleh Direktur RSJ, informasi tersebut adalah hoaks. Tidak ada kasus yang tercatat di RSJ yang sesuai dengan deskripsi yang tersebar luas.
Direktur RSJ menegaskan bahwa peredaran obat-obat terlarang sudah diatasi sejak tahun 2017, dan tidak ada lagi obat-obatan terlarang yang beredar secara bebas.
“Kejadian ini mengingatkan kita akan pentingnya memverifikasi informasi sebelum menyebarkannya, terutama di era digital yang memungkinkan informasi tersebar dengan cepat. Kita perlu waspada terhadap hoax yang dapat memicu ketakutan dan kepanikan di masyarakat,” ujarnya.
Meskipun informasi hoaks ini telah dibantah, pesan dari Direktur RSJ tetap relevan, pentingnya kerjasama dari para orang tua dalam melakukan pengawasan terhadap anak-anak mereka.
Keamanan dan kesejahteraan anak-anak adalah prioritas utama, dan kolaborasi antara pemerintah, lembaga kesehatan, dan masyarakat sangatlah penting untuk menjaga keamanan dan kesejahteraan generasi mendatang( Red)