KENDARI, Kongkritpost.com- Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), bekerja sama dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kominfo Makassar, menggelar kegiatan Diseminasi Hasil Pengukuran Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) Tahun 2024. Acara ini berlangsung di Aula Mepokooaso, Diskominfo Sultra, dengan melibatkan berbagai pihak, baik secara langsung maupun virtual.
Hadir dalam kegiatan ini antara lain Kepala dan Sekretaris Dinas Kominfo Kota Kendari, Bapenda Kota Kendari, BPSDM Provinsi Sultra dan Kota Kendari, serta sejumlah pejabat dari instansi terkait, termasuk perwakilan dari Kominfo kabupaten/kota se-Sultra.
Sekretaris Diskominfo Sultra, Waode Iis Indriyani, SE, menekankan pentingnya IMDI sebagai instrumen strategis untuk mengukur kemampuan masyarakat dalam mengadopsi dan memanfaatkan teknologi digital. Berdasarkan pengukuran IMDI tahun 2024, Provinsi Sulawesi Tenggara memperoleh skor 43,44, yang dikategorikan sebagai “Cukup” ujar Kamis (5/12/2024)
Dalam presentasi tersebut, ditampilkan bahwa IMDI didasarkan pada empat pilar utama:
1. Infrastruktur Digital, yakni ketersediaan teknologi pendukung digitalisasi.
2. Keterampilan Digital, yaitu kemampuan masyarakat dalam menggunakan teknologi secara efektif.
3. Pemberdayaan Digital, yang mencakup pemanfaatan teknologi untuk berbagai aktivitas produktif.
4. Pekerjaan Digital, terkait adopsi teknologi dalam dunia kerja.
Pilar-pilar ini menjadi tolok ukur untuk meningkatkan kompetensi digital masyarakat, sekaligus mendukung agenda transformasi digital nasional.
Pengukuran IMDI memberikan gambaran tentang kesiapan masyarakat dalam menghadapi era digital. Selain itu, program Digital Talent Scholarship (DTS), yang telah diluncurkan sejak 2018, turut berkontribusi dalam meningkatkan keterampilan digital masyarakat Indonesia.
Survei IMDI tahun ini melibatkan 18.362 individu berusia 16–64 tahun dan 3.017 responden dari kalangan industri di 514 kota/kabupaten di seluruh Indonesia. Data diperoleh melalui wawancara tatap muka menggunakan metode Computer-Assisted Personal Interviewing (CAPI) dengan pendekatan acak sederhana untuk memastikan hasil yang representatif.
Dengan capaian indeks sebesar 43,44, pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara berharap adanya kolaborasi lintas sektor untuk mempercepat proses digitalisasi di daerah tersebut.
“Kami mengajak seluruh elemen, baik dari pemerintah, sektor swasta, maupun masyarakat, untuk bersama-sama meningkatkan kualitas sumber daya manusia digital. Hal ini demi menciptakan Sulawesi Tenggara yang lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi,” ujar Waode Iis.
Kegiatan diseminasi ini diharapkan menjadi langkah awal yang signifikan dalam memperkuat transformasi digital di Sulawesi Tenggara, seiring dengan tantangan dan peluang yang muncul di era digital global.( Red)