KENDARI, Kongkritpost.com- Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong pembangunan infrastruktur berkualitas. Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Sultra, Pahri Yamsul, menegaskan bahwa kualitas pekerjaan menjadi harga mati dalam dua proyek strategis pembangunan jalan yang saat ini tengah digarap.
Penegasan ini disampaikan Pahri saat penandatanganan kontrak kerja dua ruas jalan yang berlangsung di Aula Kantor Dinas SDA dan Bina Marga Sultra, Senin (16/6/2025).
Dua proyek jalan tersebut meliputi:
1. Ruas Jalan Simpang Tiga Bubu – Ronta
Panjang: 11,5 kilometer
Lebar: 4,5 meter
Anggaran: Rp33,9 miliar
Pelaksana: PT Wiratama Karya Nugraha
2. Ruas Jalan Polipolia – Batas Konawe Selatan (Konsel)
Panjang: 10,5 kilometer
Lebar: 4,5 meter
Anggaran: Rp30,2 miliar
Pelaksana: PT Bangunindo Lutama
Menurut Pahri, pembangunan di wilayah Polipolia memiliki arti penting karena di daerah tersebut terdapat potensi besar sumber daya pangan yang harus dioptimalkan. “Kelancaran pembangunan jalan ini bukan sekadar infrastruktur, tapi menyangkut konektivitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Ia menegaskan, mutu pekerjaan tidak bisa ditawar. “Kualitas adalah prioritas utama. Jika nanti ditemukan pekerjaan yang tidak sesuai spesifikasi, kami tidak akan ragu untuk membongkarnya demi menjamin hasil akhir yang optimal,” tegas Pahri.
Untuk menjaga standar mutu, material utama seperti batu pecah dan pasir yang digunakan dalam proyek ini diambil dari Moramo, Kabupaten Konawe Selatan, yang telah teruji kualitasnya di berbagai proyek strategis di Sultra.
Lebih lanjut, Pahri mengingatkan agar seluruh pekerjaan dilakukan sesuai jadwal, dengan target rampung pada 12 Desember 2025. Mengingat intensitas hujan yang cukup tinggi saat ini, ia meminta seluruh kontraktor bekerja lebih cepat dan efisien. “Efektifnya hanya ada sekitar 16 hari kerja. Maka pekerjaan harus dipadatkan dan digenjot,” ujarnya.
Instruksi ini, lanjut Pahri, merupakan arahan langsung dari Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka yang menekankan bahwa setiap pembangunan harus mengutamakan kualitas, ketepatan waktu, dan manfaat langsung bagi masyarakat.
Selain itu, ia mendorong para penyedia jasa untuk segera mencairkan uang muka proyek demi mempercepat pelaksanaan di lapangan, tentunya dengan tetap mengikuti aturan yang berlaku. “Percepat pekerjaan tanpa mengabaikan aturan. Kita semua harus punya visi dan semangat yang sama untuk membangun infrastruktur yang andal dan tahan lama,” katanya.
Pahri juga menyatakan bahwa pengawasan akan diperketat. “Kami akan memantau langsung progres di lapangan. Tidak boleh ada yang bermain-main dalam proyek ini,” pungkasnya( Usman)