KENDARI, Kongkritpost.com-Inflasi masih menjadi isu yang memengaruhi banyak wilayah di Indonesia, termasuk Kota Kendari. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Kota Kendari masih mencatatkan inflasi sebesar 2,8 persen. Korem 143/Halu Oleo merespons hal ini dengan langkah-langkah pengendalian.
Pihak Korem 143/Halu Oleo bermitra dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) untuk mendirikan peternakan ayam petelur di Kawasan Kelurahan Baruga, Kecamatan Baruga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Komandan Korem 143/Halu Oleo, Brigjen TNI Ayub Akbar, menjelaskan bahwa inflasi merupakan proses kenaikan harga secara umum yang terus-menerus, dipengaruhi oleh mekanisme pasar dan faktor-faktor tertentu. Ujarnya Selasa (12/12/2023)
“Kenaikan konsumsi masyarakat, likuiditas berlebih di pasar yang memicu konsumsi atau spekulasi, serta masalah distribusi barang dapat menjadi penyebab inflasi,” ujar Ayub Akbar.
Upaya pembangunan peternakan ayam petelur menjadi langkah strategis Korem 143/Halu Oleo untuk menjaga ketahanan pangan dan mengendalikan inflasi yang dipicu oleh kenaikan harga telur ayam, salah satu komoditas impor.
“Inflasi disebabkan oleh beberapa komoditas impor, terutama bahan makanan pokok seperti telur ayam. Oleh karena itu, kerja sama dengan Kadin untuk mendirikan peternakan ayam petelur menjadi langkah penting,” ungkap Ayub Akbar.
Selain rencana pembangunan peternakan ayam petelur dengan kapasitas 20 ribu ekor di lahan seluas 20 hektar milik TNI di Kawasan Baruga, Korem 143/Halu Oleo bersama Kadin juga akan memanfaatkan lahan tersebut untuk menanam jagung.
“Kami akan menanam jagung di lahan seluas 15 ribu hektar. Jagung yang ditanam akan menjadi pakan ternak,” jelas Danrem.
Ayub Akbar berharap kehadiran peternakan ayam petelur ini dapat membantu upaya pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan, khususnya menyediakan pasokan telur bagi masyarakat di Sulawesi Tenggara, terutama Kota Kendari.
“Dengan terjaganya stok pangan, diharapkan inflasi dapat terkendali,” pungkasnya( Usman)