BUSEL, Kongkritpost.com-Mengawali tahun 2025, Kabupaten Buton Selatan (Busel) menorehkan prestasi gemilang di tingkat nasional. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Busel berhasil meraih penghargaan bergengsi dalam Anugerah Kebudayaan Indonesia 2024 Kategori Pemerintah Daerah yang diselenggarakan oleh Kementerian Kebudayaan RI.
Penghargaan ini bukan sekadar simbol, tetapi mencerminkan dedikasi dan kerja keras Pemkab Busel dalam melestarikan, mengelola, dan memajukan budaya lokal. Penjabat (Pj) Bupati Busel, Dr. M. Ridwan Badallah, S.Pd., M.M., menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian ini.
“Penghargaan ini menjadi bukti bahwa Buton Selatan sangat menjaga kelestarian budaya yang dimiliki. Ini bukan hasil yang instan, melainkan buah dari kerja keras bersama, khususnya Dinas Kebudayaan Busel yang berkolaborasi dengan berbagai OPD seperti Bappeda dan Diskominfo,” ungkapnya, Rabu (1/1/2025).
*Kebudayaan sebagai Pilar Pariwisata*
Ridwan Badallah menekankan pentingnya budaya sebagai bahan baku pengembangan pariwisata. “Budaya tidak hanya menjadi identitas daerah, tetapi juga pondasi dalam pemberdayaan wisata. Dengan melestarikan budaya, kita menjaga identitas dan mendukung pembangunan sektor pariwisata,” tambahnya.
Ia berharap keberagaman budaya Busel semakin diakui secara nasional dan internasional.
*50 Kekayaan Intelektual Komunal Tersertifikasi*
Kepala Dinas Kebudayaan Busel, La Ode Haerudin, menyebutkan bahwa pihaknya konsisten mengidentifikasi dan mendaftarkan Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) ke Kementerian Hukum dan HAM RI. Hingga Desember 2024, tercatat sudah 50 KIK yang tersertifikasi, mencakup tarian, pesta adat, kuliner, cerita rakyat, hingga permainan tradisional.
“Ini adalah hasil kolaborasi seluruh elemen pemerintah daerah. Kami sebagai OPD teknis hanya menjadi jembatan untuk memastikan budaya Busel tetap lestari dan dikenal luas,” ujar Haerudin.
*Komitmen di Masa Depan*
Dengan penghargaan ini, Pemkab Busel berkomitmen untuk terus memajukan budaya lokal, menjadikannya sebagai kekuatan utama pembangunan daerah. Pengakuan ini tidak hanya membanggakan, tetapi juga menjadi motivasi bagi masyarakat untuk menjaga dan mengembangkan warisan leluhur.
Busel membuktikan bahwa pelestarian budaya bukan hanya nostalgia, melainkan langkah strategis untuk menciptakan masa depan yang lebih berwarna, berbasis kearifan lokal((Red)