BOGOR, Kongkritpost.com– Guna menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio, kegiatan pencegahan advokasi dan sosialisasi pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) di 27 Provinsi dibuka Plt. Dirjen P2P Kementerian Kesehatan, Yudhi Pramono, secara virtual.
Kegiatan dalam rangka penanggulangan anti polio tersebut berlangsung di The Mirah Hotel Bogor, Jawa Barat, pada Selasa, 25 Juni 2024.
Direktur Pengelolaan Imunisasi, dr. Prima Yosephine,.MKM, selaku panitia acara menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah advokasi dan sosialisasi pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahap kedua di 27 Provinsi dalam rangka penanggulangan KLB Polio.
Disampaikan, pada bulan Februari dan Maret 2024 yang lalu telah dilaporkan adanya kasus VDIPV satu dan kejadian luar biasa VDIPV dua di Provinsi Papua Tengah, Papua Pengunungan dan Papua Selatan, sehingga Komite Ahli Eradigrasi Polio dan Komite Imunisasi Nasional merekomendasikan untuk melakukan imunisasi tambahan dengan pemberian Vaksin Novel Oral Polio dengan tipe dua atau NPV dua kepada seluruh anak usia 0-7 Tahun.
Berdasar Surat Kementerian Kesehatan, Nomor: 311 Tahun 2024 tanggal 16 Mei 2024 tentang pelaksanaan pekan imunisasi nasional dalam rangka penanggulangan KLB Polio dan juga Surat edaran Menteri Dalam Negeri, nomor:400.5.1/2819/SJ, tentang pelaksanaan pekan imunisasi nasional dalam rangka penanggulangan KLB Polio, maka dilaksanakan pekan imunisasi polio dua tahap.
Tahap kedua 2024, di 27 Provinsi dilaksanakan pada tanggal 23 Juli tahun 2024 termasuk Sulawesi Tenggara.
Dengan dilaksanakan kegiatan advokasi dan sosialisasi ini diharapkan respon imunisasi penanggulangan KLB Polio mendapatkan dukungan dari semua perangkat daerah di 27 Provinsi.
Kesehatan adalah bagian dari salah satu yang diukur di dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang terdiri dari kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan. Suatu negara atau satu daerah dinilai dari level prestasi, kinerja, kualitas berdasarkan IPM.
Indonesia berhasil menerima sertifikat Bebas Polio, sehingga bersama dengan negara WHO lainnya dan seluruh negara berkomitmen untuk bersama-sama melakukan upaya se-optimal mungkin untuk membasmi penyakit polio dari seluruh dunia pada tahun 2026.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Gubernur 27 Provinsi atau yang mewakili, Asisten Deputi Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Asisten Deputi Pemenuhan Hak dan Pelindungan Anak Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintah Daerah III Kementerian Dalam Negeri, Direktur Perencanaan Anggaran Daerah Kementerian Dalam Negeri, Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran Kementerian Kesehatan, Direktur Pengelolaan dan Pelayanan Kefarmasian Kementerian Kesehatan, Para Kadis Kesehatan Provinsi atau yang mewakili, Kepala Bappeda Provinsi atau yang mewakili, Kakanwil Kementerian Agama se-provinsi atau yang diwakili, Kepala Dinas Pendidikan se-provinsi, Pengerak PKK se-provinsi, Para Kepala Dinas Kominfo se-provinsi atau yang mewakili, Ketua Komite Nasional dan Para Mitra Internasional dari WHO, Unicef( Red)