KENDARI, Kongkritpost.com- PT Mandala Jayakarta terus mendapat desakan dari perserikatan aktivis Sulawesi Tenggara (Perak Sultra) yang terhimpun dalam konsorsium masyarakat pemerhati daerah (KMPD).
Desakan itu berupa permintaan agar Kementerian ESDM dan Dinas ESDM Sultra agar tidak menerbitkan atau menyetujui rencana kerja anggaran biaya (RKAB) milik PT Mandala Jayakarta.
PT Mandala Jayakarta diduga terlibat dalam memfasilitasi dokumen terbang di Kabupaten Konawe Utara dan WIUP perusahaan tersebut berada dalam kawasan hutan, bahkan PT Mandala Jayakarta sedang berpolemik dengan perusahaan lain terkait tumpang tindihnya wilayah izin usaha pertambangan miliknya.
Ketua Umum Perserikatan Aktivis Sulawesi Tenggara Hebriyanto Moita menerangkan dalam rilis persnya yang diterima oleh media, pada Senin (29/1/2024) bahwa PT Mandala Jayakarta merupakan satu dari sekian banyak perusahaan yang diduga terlibat dalam memfasilitasi dokumen terbang kepada mafia tambang dalam perkara tipikor PT Antam UBPN Konawe Utara, sehingga Kementerian ESDM perlu memperhitungkan dengan matang dalam menerbitkan RKAB milik PT Mandala Jayakarta.
“Bahkan WIUP perusahaan tersebut hampir keseluruhannya berada dalam kawasan hutan, apalagi diketahui pada tahun 2022 perusahaan tersebut diduga belum mengantongi IPPKH dan PPKH mengapa bisa mengirim ore nikel, belum lagi jarak hauling ke jetty PT. CDS terbilang cukup jauh jadi tidak masuk akal,” kata pria yang kerab disapa Hebri ini.
Selain itu, Hebri melanjutkan PT Mandala Jayakarta juga sedang berpolemik dengan salah satu perusahaan dalam hal ini tumpang tindih WIUP, jadi Kementerian ESDM harus lebih jelih lagi dalam menyetujui RKAB setiap perusahaan tak terkecuali PT. MJ terlebih lagi dalam memberikan kuota produksi.
“Terakhir, kami sampaikan bahwa Kejati Sultra sedang melakukan sporting data akibat banyaknya laporan mengenai PT. MJ terkait dugaan keterlibatannya dalam perkara tipikor PT Antam UBPN Konawe Utara, sehingga kami menyimpulkan PT. MJ diduga kebal terhadap hukum,” kata Hebri.
Hingga berita ini ditayangkan, direktur utama PT. Mandala Jayakarta belum berhasil ditemui untuk kepentingan konfirmasi. (Usman)