KENDARI, Kongkritpost.com-Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Drs. H. Asrun Lio, M.Hum., Ph.D., menghadiri rapat koordinasi kesiapsiagaan penanggulangan bencana di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Provinsi Sulawesi Tenggara pada Rabu, 8 Januari 2025. Dalam acara tersebut, Sekda menyoroti pentingnya sinergi dan kolaborasi lintas sektor dalam menghadapi potensi bencana di wilayah Sultra.Dalam sambutannya, Asrun Lio menegaskan bahwa perubahan iklim yang tidak menentu menuntut kesiapan ekstra, terutama di Sultra yang memiliki intensitas hujan lebih tinggi dibandingkan daerah lain. “Kita bertemu hari ini untuk memetakan dan mengidentifikasi risiko-risiko yang mungkin muncul akibat perubahan iklim ini. Perlu langkah mitigasi yang tepat untuk menghadapi situasi ini,” ujarnya Rabu (8/1/2025)
*Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Mitigasi Bencana*
Sekda juga mengajak semua pihak untuk memanfaatkan perkembangan teknologi informasi sebagai instrumen pendukung dalam upaya mitigasi dan penanggulangan bencana. Menurutnya, teknologi dapat membantu mempercepat penyampaian informasi dan koordinasi dalam situasi darurat.Dengan teknologi, kita bisa memonitor potensi bencana lebih cepat dan akurat, sehingga tindakan penanggulangan bisa dilakukan tepat waktu. Ini harus menjadi fokus kita ke depan,” jelasnya.
*Koordinasi yang Solid Hingga Tingkat Desa*
Dalam upaya membangun kesiapsiagaan yang optimal, Asrun Lio menekankan pentingnya koordinasi yang solid antara berbagai tingkatan pemerintahan, mulai dari provinsi hingga kelurahan dan desa. Ia percaya bahwa koordinasi yang kuat akan memastikan setiap tindakan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
“Hal yang sangat penting dalam penanggulangan bencana adalah membangun koordinasi tim yang solid dari tingkat provinsi hingga kelurahan/desa. Koordinasi ini mutlak diperlukan agar kita dapat memastikan setiap respons dan tindakan sudah sesuai prosedur,” tegasnya.
*Komitmen Bersama untuk Keselamatan*
Rapat koordinasi ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan instansi pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan organisasi terkait lainnya. Semua pihak berkomitmen untuk meningkatkan sinergi dalam upaya pencegahan, mitigasi, hingga penanganan pascabencana.
Kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana menjadi agenda prioritas bagi Pemerintah Provinsi Sultra, terutama mengingat wilayah ini kerap menghadapi tantangan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. Melalui rapat koordinasi ini, diharapkan langkah-langkah konkret dapat segera diimplementasikan demi menjaga keselamatan masyarakat.
Dengan semangat kolaborasi yang kuat, Sulawesi Tenggara diharapkan mampu menjadi wilayah yang lebih tangguh dalam menghadapi potensi bencana di masa depan( Red)