MUNA, Kongkritpost.com-Lembaga Ikatan Mahasiswa Aktivis Lintas Kampus (IMALAK) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengangkat isu terkait kualitas dan integritas proyek pembangunan Stadion Sepak Bola Motewe di kawasan Pantai Laino, Kabupaten Muna. Ketua IMALAK Sultra, Ali Sabarno, menyoroti dugaan cacat kualitas dan kuantitas yang mengarah pada cacat mutu dalam proyek tersebut.
Menurut Sabarno, stadion yang dibangun oleh PT Laskar Buton Semesta pada tahap pertama dengan anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun 2022 sebesar Rp 16,8 miliar, dilanjutkan oleh PT Sinar Bulan Grub dengan anggaran APBD tahun 2023 sebesar Rp 18.296.200.000, mengalami ambruk yang diduga kuat sebagai akibat dari kegagalan konstruksi.
“Ambruknya pembangunan stadion ini menunjukkan adanya kegagalan konstruksi yang serius,” ujar Sabarno, Sabtu (3/8/2024). Ia menambahkan bahwa Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Muna, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), serta kontraktor terkait harus bertanggung jawab di hadapan hukum atas kegagalan tersebut, yang telah menghabiskan anggaran sebesar Rp 35 miliar.
Lebih lanjut, Sabarno menyatakan bahwa IMALAK Sultra akan melaporkan dugaan indikasi korupsi dalam pembangunan tersebut kepada Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara. “Kami akan segera memasukkan laporan resmi ke Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara. Kami menduga kuat bahwa pembangunan stadion ini tidak sesuai spesifikasi, yang menyebabkan ambruknya bangunan tersebut,” tegasnya.
IMALAK Sultra juga mendesak Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara untuk segera memanggil dan memeriksa Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga, PPK, PPTK, serta kontraktor terkait atas dugaan korupsi dalam pembangunan Stadion Sepak Bola Motewe Laino.
Proyek stadion yang seharusnya menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Muna ini kini menjadi sorotan dan bahan pertanyaan besar mengenai transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaannya. Masyarakat pun menanti tindakan tegas dari pihak berwenang untuk menuntaskan masalah ini.
Sampai berita ini tayang, Kadis, PPK, PPTK maupun Kontraktor belum berhasil ditemui guna kepentingan konfirmasi( Usman/Red)