KENDARI, Kongkritpost.com- Perserikatan Aktivis Sulawesi Tenggara kembali menyoroti fenomena maraknya peredaran rokok ilegal di wilayah tersebut. Berbagai jenis rokok tanpa izin resmi pemerintah ditemukan beredar luas, merugikan negara dari segi pendapatan pajak.
Ketua Umum Perserikatan Aktivis Sulawesi Tenggara, Hebriyanto Moita, dalam rilis persnya pada Selasa (21/5/2024), mengungkapkan bahwa distribusi rokok ilegal ini diduga kuat melibatkan jaringan distributor yang menyuplai hingga ke warung-warung kecil dan toko-toko besar. Menurutnya, hal ini tidak lepas dari kelalaian pihak Bea Cukai Sulawesi Tenggara dalam melakukan pengawasan.
“Peredaran rokok ilegal di Sulawesi Tenggara sudah menjadi rahasia umum, bahkan kerap kali menjadi sorotan publik. Pihak yang berwenang mengawasi peredaran barang tersebut adalah Bea Cukai Sulawesi Tenggara,” ujar Hebriyanto.
Ia menegaskan, seharusnya Bea Cukai mampu melakukan upaya preventif untuk meminimalisir peredaran rokok ilegal. Jika dibiarkan berlarut-larut, kerugian negara yang diakibatkan bisa sangat besar, mengingat gudang dan oknum distributor yang diduga terlibat sudah menjadi rahasia umum.
“Kami mendesak Bea Cukai untuk mengambil tindakan tegas. Apabila hal ini terus dibiarkan, berapa besar kerugian negara yang harus ditanggung akibat peredaran rokok ilegal? Padahal, gudang dan oknum yang diduga sebagai distributor sudah diketahui publik,” tegas Hebriyanto.
Sebagai langkah nyata, Perserikatan Aktivis Sulawesi Tenggara menyatakan komitmen mereka untuk mengawal persoalan ini demi menegakkan aturan dan menghentikan aksi oknum-oknum mafia yang merugikan negara. Salah satu merek rokok ilegal yang menjadi sorotan adalah QQ.
“Demi tegaknya aturan dan ditindaknya oknum-oknum mafia yang mengedarkan rokok ilegal, kami secara kelembagaan akan terus mengawal persoalan ini,” tutup Hebriyanto.
Dengan adanya desakan ini, diharapkan pihak Bea Cukai Sulawesi Tenggara dapat segera mengambil langkah konkret untuk memberantas peredaran rokok ilegal dan mengembalikan pendapatan pajak yang hilang akibat praktik tersebut( Usman)