KENDARI, Kongkritpost.com- Debat publik ketiga Pilkada Sulawesi Tenggara 2024 menjadi ajang penting bagi para pasangan calon gubernur dan wakil gubernur untuk memaparkan gagasan dan program mereka. Bertempat di Hotel Claro Kendari, acara yang berlangsung Sabtu malam ini mengusung tema “Pengelolaan Sumber Daya Alam, Pelestarian Lingkungan, dan Penegakan Hukum yang Bermartabat.”
Empat pasangan calon yang mengikuti debat ini adalah:
1. Ruksamin-Syafei (Nomor Urut 1)
2. ASR-Hugua (Nomor Urut 2)
3. Lukman-La Ode Ida (Nomor Urut 3)
4. Tina-La Ode Iksan (Nomor Urut 4)
Ketua KPU Provinsi Sulawesi Tenggara, Asril, dalam sambutannya, menekankan pentingnya menjaga keamanan dan kondusivitas menjelang hari pencoblosan pada 27 November 2024. Ia juga memberikan apresiasi kepada seluruh pihak, termasuk pemerintah, TNI, dan Polri, atas upaya mereka menjaga stabilitas di wilayah Sulawesi Tenggara selama masa kampanye.
“Kami sangat berterima kasih atas kerja sama semua pihak. Harapan kami adalah menciptakan suasana Pilkada yang aman, damai, dan kondusif,” ujar Asril.
Asril juga mengingatkan bahwa segala bentuk kampanye di media sosial yang difasilitasi KPU harus dihentikan mulai pukul 12.00 WITA malam ini. Ia menegaskan bahwa para pasangan calon tidak diperbolehkan lagi berkampanye melalui media sosial hingga perhitungan suara selesai.
“Kami ingin menunjukkan bahwa para kandidat dapat bersaing secara sehat tanpa saling menjatuhkan. Hal ini penting untuk menjaga kondusivitas di Sulawesi Tenggara,” tambahnya.
Dalam debat ini, para pasangan calon diberi kesempatan untuk memaparkan visi, misi, dan program unggulan mereka terkait pengelolaan sumber daya alam, pelestarian lingkungan, dan penegakan hukum. Asril mengimbau para kandidat untuk memanfaatkan momentum ini dengan sebaik-baiknya.
“Saya harap pasangan nomor satu hingga nomor empat dapat menjelaskan program mereka secara terbuka dan transparan kepada masyarakat Sulawesi Tenggara,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya menghormati perbedaan pendapat selama proses debat sebagai bagian dari demokrasi yang sehat.
“Debat ini adalah kesempatan berharga bagi para calon untuk memperkenalkan rencana mereka membawa perubahan positif bagi Sulawesi Tenggara,” pungkas Asril.
Debat publik ini turut dihadiri oleh wakil dari Komisi II DPR RI, panelis, anggota KPU, Bawaslu, tim pendukung masing-masing pasangan calon, serta sejumlah media. Kehadiran mereka memberikan legitimasi dan dukungan terhadap jalannya proses demokrasi yang sehat dan transparan.
Dengan suasana yang penuh antusiasme dan persaingan sehat, debat publik ketiga ini menjadi panggung penting dalam menentukan arah masa depan Sulawesi Tenggara. Masyarakat pun berharap, para pasangan calon dapat memberikan solusi nyata untuk mengatasi berbagai tantangan di provinsi ini( Red)