KENDARI, Kongkritpost.com- Ketegangan mencuat di Marina Swalayan Mandonga di Kota Kendari ketika puluhan warga yang mengatasnamakan diri mereka dari lembaga organisasi masyarakat menggelar aksi demo. Alasannya? Mereka menuntut transparansi dari pihak swalayan terkait kasus dugaan susu kadarluasa. Kedua ormas yang beraksi di depan Marina Swalayan menyuarakan keprihatinan mereka terkait dugaan susu kadaluarsa atau expired. Mereka bahkan mengancam akan mendesak aparat penegak hukum untuk membuka kembali kasus lama terkait hal ini.
Ketua Umum ormas Tapak Kuda dan Ketua Umum AP2 menjadi juru bicara, menuntut pemilik Marina Swalayan untuk bertemu dalam diskusi, menyebut adanya kejanggalan terkait kasus susu kadaluarsa tersebut tegasnya Pada Kamis (14/3/2024)Tuntutan tersebut diberikan karena sebelumnya telah terjadi ketegangan antara para pendemo dengan karyawan Marina Swalayan. Bahkan, puluhan ormas berusaha untuk menerobos masuk ke dalam swalayan tersebut.
Setelah beberapa jam menunggu, para ormas berhenti saat pengacara Marina Swalayan, Sulaiman SH, akhirnya menerima mereka. Namun, Sulaiman SH menegaskan bahwa secara hukum, masalah tersebut telah selesai dan tidak ada bukti yang menunjukkan kelalaian.
“Ini harus ada putusan pengadilan,” ujarnya.
Namun, Ketua Umum AP2 Sultra, Hasanudin, membantah pernyataan pengacara Marina Swalayan. Dia menegaskan bahwa ada dugaan konkret terkait susu kadarluasa yang tertulis dalam data.
“Kami menduga ada konspirasi di dalamnya, kenapa bisa di SP3 kan,” tandas Hasanudin.
Dalam orasinya, Hasanudin menghimbau agar pengurus ormas tidak berbicara dengan pengacara yang tidak paham aturan hukum.
“Kalau kita berbicara menjual eksplayer, itu harusnya paham,” katanya.
Dia bahkan meminta izin untuk memasang tenda di lokasi tersebut jika tidak ada solusi yang diberikan.
Dengan demikian, sengketa antara pihak Marina Swalayan dan ormas masih belum menemui titik terang. Masalah dugaan susu kadarluasa tersebut masih menjadi perdebatan antara keduanya, sementara masyarakat setempat menyaksikan tuding- menuding yang belum menemui titik temu( Usman)