KENDARI, Kongkritpost.com-Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara mulai tancap gas soal digitalisasi pengadaan barang dan jasa. Wakil Gubernur Ir. Hugua, M.Ling. resmi membuka Sosialisasi E-Katalog Versi 6.0, Selasa (29/4/2025) di Hotel Claro Kendari, dengan misi besar: mengawal transparansi, efisiensi, dan pemberantasan praktik curang di sektor pengadaan.
Acara ini menggandeng LKPP, vendor seperti BenQ Indonesia, dan PT Datascrip, serta diikuti seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Semuanya duduk satu ruangan, satu tujuan — mengubah wajah birokrasi belanja pemerintah menjadi lebih bersih dan efisien.
“Versi 6.0 ini beda. Barang dibayar setelah diterima. Jadi nggak bisa main dokumen doang, harus ada bukti fisik. Ini langkah besar!” kata Hugua dalam sambutannya.
Menurutnya, pembaruan sistem ini selaras dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto dalam agenda Asta Cita, khususnya poin reformasi tata kelola pemerintahan dan penguatan birokrasi.
Tak hanya bicara sistem, Hugua juga mengingatkan soal niat. Katanya, sebaik apa pun platform digital, tetap akan lumpuh kalau para pelakunya tak jujur.
“Teknologi hanya alat. Yang menentukan hasilnya adalah hati orang-orang yang menjalankannya,” ujarnya.
Ia mengingatkan agar seluruh OPD serius memahami peran dan regulasi. Dana publik bukan untuk proyek elitis, tapi untuk masyarakat kecil yang menggantungkan hidup pada pelayanan negara.
Tiga nilai utama jadi pegangan, tegas Hugua:
Disiplin – dalam setiap proses;
Integritas – tidak menyalahgunakan celah;
Adaptif – cepat belajar, cepat berbenah.
Sosialisasi ini juga dijadikan momentum untuk memastikan bahwa Pemprov Sultra siap jadi provinsi yang tak hanya mengikuti perkembangan, tapi menjadi model pengadaan digital yang transparan di Indonesia timur.
“ASN bukan sekadar penyalur proyek. ASN adalah pengelola masa depan rakyat. E-Katalog ini alat bantu, bukan tameng,” tandasnya( Red)