KONSEL, Kongkritpost.com- Warga lingkar tambang PT Wijaya Inti Nusantara (WIN) di Desa Torobulu, Kecamatan Laeya, Kabupaten Konawe Selatan beramai-ramai memberikan testimoni postif terhadap aktivitas perusahaan pertambangan PT Wijaya Inti Nusantara (WIN).
Testimoni positif itu diberikan warga lingkar tambang setelah viral video sekelompok emak-emak melakukan aksi protes dan menghentikan aktivitas alat berat (ekskavator) dilahan milik PT. WIN pada Rabu 27 September 2023.
Suniati alias Mama Desi salah satu warga yang bermukiman di sekitar area pertambangan mengaku tidak keberatan dengan aktivitas perusahaan tambang, bahkan ia merasa banyak berterimakasih dengan kehadiran perusahaan PT Wijaya Inti Nusantara.
Suniati membeberkan, selain suaminya ikut bekerja di PT WIN, ia juga membuka usaha warung, yang artinya kehidupan Suni dan keluarga sudah sangat tertunjang.
“Rumah saya ini kan bersebelahan dengan area lahan tambang hanya dibatasi jalan raya tapi saya tidak ikut melarang perusahaan beraktivitas, namun mengapa orang yang jauh rumahnya dari lokasi olahan tambang datang ribut-ribut ke sini, ini kan aneh,” terang Suniati, mengutip Kongkritpost.com, Kamis 28 September 2023.
Jolan yang juga salah satu warga Desa Torobulu, Kecamatan Laeya, Kabupaten Konawe Selatan mengaku sudah bekerja sekitar 6 tahun di PT Wijaya Inti Nusantara (WIN) sejak tahun 2017 sampai hari ini merasa bersyukur.
“Selama ini saya merasa bersyukur karena kehadiran PT Wijaya Inti Nusantara (WIN) banyak menguntungkan bagi saya dan keluarga, karena selain gaji, saya juga mendapat kompensasi dan bantuan lainnya dari pihak perusahaan,” beber Jolan.
Terbukti sebelum perusahaan PT WIN masuk di Desa Torobulu keluarga Jolan masih susah mencari makan, menyicil motor saja berapa bulan sudah ditarik oleh dealer. Namun dengan kehadiran PT WIN keadaan itu berubah drastis terhadap ekonominya. “Sekarang saya sudah memiliki berapa unit motor dan mencari makan sudah tidak terlalu susah,” jelasnya.
Selain Jolan banyak juga warga lainnya ikut berkomentar diantaranya, Bahar seorang pengusaha kue jipang yang mendukung operasional PT WIN. Menurutnya keberadaan PT WIN di Torobulu tidak ada masalah selama PT WIN bekerja sesuai dengan aturan undang-undang yang berlaku.
“Masyarakat disini juga sudah terpenuhi hak-haknya mulai dari di pekerjakan dan aliran dana CSR dari PT WIN. Jadi selama kehadiran PT WIN bisa ikut mensejahterakan warga sekitar, dimana masalahnya,” imbuhnya.
Meski Bahar tidak di pekerjakan PT WIN, setidaknya dirinya ikut merasakan dampak perputaran ekonomi. “Disini jual kue lancar karena banyak pekerja PT WIN, saya juga mendapat kompensasi dari pihak perusahaan,” ujarnya.
Begitu pun dengan Saruddin salah seorang pemilik lahan yang dibeli PT Wijaya Inti Nusantara (WIN) juga menumpahkan pendapatnya. Saruddin membeberkan sebelumnya PT WIN membantu menggusur lahannya untuk pembangunan rumah bagi anak-anaknya.
“Saya punya lahan pernah dibantu digusur oleh PT WIN, tadinya mau saya bangun rumah untuk anak-anak saya yang berjumlah 5 orang. Namun karena beberapa hal mendesak lalu lahan itu saya jual ke PT WIN dan saya tidak mempersoalkan hal itu malahan saya sangat bersyukur adanya kehadiran perusahaan tambang sangat membantu warga yang berlokasi di lingkar tambang,” sebutnya.
Saruddin menuturkan dirinya lebih banyak bersyukur dengan kehadiran perusahaan yang mana memberikan kesinambungan perekonomian sehari hari bagi kehidupan keluarganya.
“Seharusnya kita banyak bersyukur dengan kehadiran perusahaan yang mana bisa memberikan kesinambungan ekonomi sehari hari bagi kehidupan keluarga saya dengan bantuan dana CSR dan beberapa kompensasi,” kata Saruddin.
PT Wijaya Inti Nusantara tanggapi video protes warga dan testimoni positif warga lingkar tambang
Sebelumnya pada Kamis 27 September 20203 sebuah video beredar di grup WhatsApp yang memperlihatkan sekelompok emak-emak menghentikan aktivitas alat berat (ekskavator) dilahan milik PT Wijaya Inti Nusantara (WIN) di Desa Torobulu, Kecamatan Laeya, Kabupaten Konawe Selatan menuai polemik pro dan kontra.
Terkait video tersebut Humas PT Wijaya Inti Nusantara (WIN) Kasmaruddin angkat bicara. Kasmaruddin mengatakan dalam video tersebut hanya segelintir warga yang melakukan protes. Pasalnya, kata dia segelintir warga ini melarang pekerja menjalankan alat berat (ekskavator) karena merasa dirinya sebagai pemilik lahan.
“Oleh karena itu disini saya ingin menyampaikan bahwasannya, saya adalah selaku pemilik lahan tersebut dan status kepemilikan lahan itu bisa saya buktikan dengan atas hak yang sah seperti sertipikat dan bukti pembelian dari pihak pertama,” kata Kasmaruddin kepada awak media, dikutip Kongkritpost.com pada Kamis (28/9/2023).
Sementara Kasmaruddin sangat menyayangkan atas insiden segelintir warga yang menghalangi kegiatan pertambangan, karena menurutnya selama ini PT Wijaya Inti Nusantara (WIN) sangat membuka diri dalam hal berdialog dengan warga, akan tetapi jika kondisi semakin tidak kondusif maka langkah-langkah kongkrit akan ditempuh oleh pihak PT Wijaya Inti Nusantara (WIN).
“Mungkin ini hanya miss komunikasi saja, namun jika hal tersebut dilakukan secara terus menerus dan berulang maka hal itu tidak bisa di tolelir. Sebab selaku pemilik sah lahan tersebut saya merasa terganggu dan merasa dirugikan jika aktivitas kami dihentikan,” ungkap dia.
Ia mengungkapkan, bahwa dilokasi yang sama ada beberapa warga disekitar lokasi yang tidak jauh dari tambang tidak mempersoalkan aktivitas alat berat (ekskavator) PT Wijaya Inti Nusantara (WIN) yang beroperasi di Desa Torobulu.
“Bahkan mereka (warga yang pro) merasa kehadiran perusahaan kami banyak memberikan kontribusi positif dan mengucapkan terima kasih karena selama ini PT Wijaya Inti Nusantara (WIN) banyak membantu warga tersebut,” katanya.
Selain itu Kasmaruddin juga menanggapi isu yang beredar jika PT WIN di back up penguasa, aparat hingga pejabat. Ia menjelaskan jika selama ini kabar tersebut tidaklah benar, hanya gorengan isu liar yang ingin menjatuhkan PT WIN. “PT Wijaya Inti Nusantara bekerja secara mandiri tanpa ada back up penguasa, aparat hingga pejabat. Tidak benar itu,” tegasnya.
“Hal itu bisa dibuktikan dengan beberapa testimoni postif warga lingkar tambang. Jadi apakah selama ini keberadaan PT WIN merugikan bagi warga sekitar tambang, anda bisa menilainya sendiri,” pungkasnya.