KENDARI, Kongkritpost.com- Setelah perayaan Idul Fitri 1445 H, Sulawesi Tenggara (Sultra) berhasil mempertahankan stabilitas angka inflasi di bawah rata-rata nasional. Berdasarkan data resmi yang dirilis oleh BPS pada tanggal 2 Mei 2024, tingkat inflasi tahunan Sultra stabil di 2,93%, yang lebih rendah dari angka inflasi nasional sebesar 3,00%.
“Prestasi Sultra yang berhasil menjaga inflasi di bawah rata-rata nasional merupakan hal yang patut disyukuri. Dari 38 provinsi, Sultra berada di peringkat ke-13 dengan tingkat inflasi terendah. Di sisi lain, Provinsi Gorontalo mencatatkan inflasi tertinggi sebesar 4,65%,” ujar Pj Gubernur Sultra Kamis (2/5/2024)
Dalam hal inflasi bulanan, Sultra juga berhasil mempertahankan stabilitas dengan tingkat inflasi sebesar 0,47%. Hal ini mencerminkan tren stabilnya harga selama periode pasca-Idul Fitri, yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya di mana Sultra selalu mengalami inflasi bulanan.
Meskipun demikian, beberapa kabupaten/kota di Sultra memiliki tingkat inflasi yang beragam. Kota Baubau mencatatkan tingkat inflasi tertinggi sebesar 3,21%, sementara Kabupaten Kolaka memiliki tingkat inflasi terendah sebesar 2,45%.
Komoditas seperti beras dan sigaret kretek mesin menjadi penyumbang inflasi utama di Sultra, sementara ikan layang, ikan bandeng/bolu, dan ikan kembung menjadi faktor penekan inflasi.
Pj Gubernur Andap Budhi Revianto menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam menjaga stabilitas harga di Sultra. Dia juga menegaskan pentingnya langkah-langkah intervensi untuk menjaga stabilitas harga di wilayah tersebut, meskipun tingkat inflasi masih dalam kisaran yang terkendali.
“Dengan kerja keras dan kerjasama dari semua pihak, saya yakin Sultra akan terus berkembang menuju arah yang lebih baik,” tandasnya( Red)