BUSEL, Kongkritpost.com-Penjabat (Pj) Bupati Buton Selatan, Ridwan Badallah, memimpin acara serah terima bantuan sarana pemantauan ekosistem lamun kepada tujuh kelompok masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Pengelola Ekosistem Padang Lamun, Senin (30/12/2024). Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Pengembangan Kawasan Karbon Biru yang digagas oleh Direktorat Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).Ketujuh kelompok tersebut berasal dari tiga lokasi utama, yakni Pulau Siompu, Pulau Kadatua, dan Teluk Lande. Dengan dukungan ini, kelompok masyarakat diharapkan dapat menjaga dan memanfaatkan ekosistem lamun untuk keberlanjutan lingkungan dan peningkatan ekonomi lokal.
Ridwan Badallah menekankan bahwa ekosistem karbon biru, yang meliputi padang lamun dan mangrove, memiliki peran strategis dalam menyerap dan menyimpan karbon di atmosfer melalui proses fotosintesis. Selain itu, ekosistem ini menyediakan berbagai manfaat lain, seperti perlindungan pantai dari abrasi, habitat ikan, dan peluang pengembangan wisata bahari.
“Buton Selatan memiliki hamparan padang lamun yang luas, yang selama ini menjadi sumber mata pencaharian masyarakat lokal. Oleh karena itu, kita harus memastikan keberlanjutannya, baik dari sisi lingkungan maupun manfaat ekonominya,” ujar Ridwan.
Ridwan Badallah juga menyoroti bahwa Kesepakatan Paris (Paris Agreement) membuka peluang untuk menghasilkan nilai ekonomi dari karbon biru melalui aksi-aksi perlindungan dan rehabilitasi ekosistem pesisir, termasuk padang lamun. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk menghadapi perubahan iklim sambil menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat pesisir.Adapun peralatan yang diserahkan kepada kelompok masyarakat mencakup GPS, alat snorkel, peralatan transek lamun, kamera bawah air, pelampung penanda lokasi, dan papan informasi perlindungan lamun. Semua alat ini dirancang untuk mendukung kelompok masyarakat dalam memantau dan melestarikan kondisi ekosistem lamun secara mandiri.
Ridwan Badallah meminta Dinas Perikanan Buton Selatan untuk mengawasi dan mencatat penggunaan alat-alat yang diserahkan oleh KKP. Ia juga mendorong kerja sama yang lebih erat antara pemerintah daerah dan masyarakat dalam menjaga ekosistem lamun.
“Koordinasi dan tindak lanjut yang berkelanjutan sangat penting agar manfaat dari program ini dapat dirasakan oleh masyarakat, baik dari sisi lingkungan maupun ekonomi,” tambahnya.
Kegiatan ini juga dipantau langsung oleh Dr. Novi Susetyo Adi, Koordinator dari Direktorat Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, di bawah Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut, KKP. Ia menyampaikan bahwa program ini adalah wujud komitmen KKP dalam mendukung perlindungan ekosistem pesisir dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.
Dengan adanya sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat, program ini diharapkan menjadi langkah awal untuk menciptakan pembangunan pesisir yang berkelanjutan di Kabupaten Buton Selatan( Usman)