KENDARI, Kongkritpost.com-Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali mencatat prestasi membanggakan di sektor pendidikan. Di bawah kepemimpinan Penjabat (Pj.) Gubernur Andap Budhi Revianto, Provinsi Sultra meraih peringkat kedua nasional untuk Indeks Integritas Pendidikan tingkat Dasar dan Menengah (Dasmen) dalam Survei Penilaian Integritas (SPI) Pendidikan 2023 yang diselenggarakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra, Yusmin, mengungkapkan bahwa sektor pendidikan di Sultra masuk dalam kategori empat atau integritas kuat, sejajar dengan Provinsi Jawa Tengah.
“Alhamdulillah, dalam rilis hasil SPI Pendidikan tahun 2023, sektor pendidikan di Provinsi Sultra termasuk dalam kategori integritas kuat,” ujarnya pada Sabtu (8/6/2024).
*Prestasi di Jenjang Pendidikan*
Untuk jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah (MA), Sultra meraih nilai 80,85, tertinggi dibandingkan dengan 34 provinsi lainnya, termasuk klaster luar negeri seperti Malaysia, Arab Saudi, dan Myanmar. Pada jenjang Sekolah Dasar (SD), Sultra mencatatkan nilai 81,128, dan pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), nilai 75,216.
Sultra juga mencatat prestasi sebagai provinsi dengan nilai indeks tertinggi untuk dimensi karakter (80,39) dan dimensi ekosistem (79,34). “Hal ini menunjukkan bahwa Sultra telah mampu beradaptasi dengan baik dan menerapkan strategi yang efektif dalam meningkatkan integritas di sektor pendidikan,” tambah Yusmin.
*Survei Penilaian Integritas (SPI) Pendidikan*
KPK telah menyelenggarakan SPI Pendidikan sejak 2021 sebagai alternatif pengukuran untuk memetakan kondisi integritas pendidikan, risiko korupsi, dan capaian implementasi pendidikan antikorupsi. Laporan ini mencakup berbagai aspek penting terkait integritas di bidang pendidikan dan menjadi perangkat diagnostik untuk memetakan persoalan integritas, mengembangkan program pendidikan, serta mengukur keberhasilan strategi pendidikan antikorupsi.
Penentuan sampel dalam survei ini diambil dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Kemendikbudristek untuk jenjang dasar dan menengah, Pangkalan Data Dikti (PDDikti) untuk jenjang pendidikan tinggi, dan EMIS Kemenag untuk semua jenjang Satuan Pendidikan (Satdik) keagamaan. Jumlah sampel pada SPI pendidikan tahun 2023 sebanyak 3.108 satuan pendidikan dari total 3.539 yang terhubung, dengan 82.282 responden.
Di Sultra sendiri, sampel yang diambil terdiri dari 80 satuan pendidikan: 38 SD, 20 SMP, 16 SMA, dan 6 perguruan tinggi. Proses pengumpulan data menggunakan metode pengisian mandiri secara online, Computer Assisted Web Interview (CAWI), dan Computer Assisted Personal Interviewing (CAPI).
*Komitmen Terhadap Integritas dan Transparansi*
Pj. Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto menyatakan bahwa capaian ini merupakan hasil kerja keras dan kerjasama semua pihak terkait di Sultra, mulai dari pemerintah daerah, institusi pendidikan, hingga masyarakat. “Kami sangat bangga dengan capaian yang diraih oleh Provinsi Sultra dalam survei ini. Peningkatan integritas pendidikan merupakan prioritas kami bagi generasi muda untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan berintegritas,” ujarnya.
Dengan komitmen terhadap integritas dan transparansi, diharapkan kualitas pendidikan di Sultra akan terus meningkat, memberikan kontribusi positif bagi pembangunan nasional khususnya di Sultra.
“Kami akan terus bekerja keras bersama seluruh pemangku kepentingan untuk mempertahankan dan meningkatkan capaian ini,” harap Andap.
Prestasi ini menunjukkan bahwa Provinsi Sulawesi Tenggara tidak hanya mampu bersaing di tingkat nasional tetapi juga mampu menunjukkan kualitas pendidikan yang tinggi dan berintegritas. Keberhasilan ini menjadi motivasi bagi seluruh pihak terkait untuk terus memperjuangkan pendidikan yang lebih baik di masa depan( Red)