KONAWE, Kongkritpost.com-Gubernur Sulawesi Tenggara, Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, secara resmi meluncurkan program budidaya maggot di Desa Lahotutu, Kecamatan Wonggeduku Barat, Kabupaten Konawe, pada Minggu, 23 Maret 2025. Program ini merupakan bagian dari “Quick Win Program 100 Hari Kerja ASR-Hugua” yang bertujuan untuk mengelola sampah organik sekaligus mengatasi kemiskinan ekstrem di Sulawesi Tenggara.
Dalam sambutannya, Gubernur Andi Sumangerukka menegaskan bahwa budidaya maggot bukan sekadar solusi pengelolaan sampah, tetapi juga sarana pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya ibu rumah tangga.
“Program ini tidak hanya menyelesaikan permasalahan sampah, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam mengentaskan kemiskinan, membuka lapangan kerja, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Saya berharap inisiatif ini dapat berjalan berkelanjutan dan memberikan dampak positif yang luas bagi masyarakat Sulawesi Tenggara,” ungkapnya.
Gubernur juga menekankan bahwa program ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 yang diusung oleh pemerintah pusat. Ia berharap budidaya maggot dapat menjadi model bagi daerah lain dalam mengelola sampah secara efektif serta meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat.
“Saya mengajak Bupati, Wali Kota, dan seluruh pemangku kepentingan agar memberikan perhatian serius terhadap program ini dan mendukung implementasinya secara berkelanjutan,” tambahnya.
Sebagai wujud nyata dari upaya pemberdayaan ekonomi, Pemprov Sulawesi Tenggara juga meluncurkan Program Mantu, sebuah inisiatif strategis yang menyediakan modal usaha bagi ibu rumah tangga. Pada tahap awal, sebanyak 40 ibu rumah tangga di Desa Lahotutu mendapatkan bantuan untuk memulai budidaya maggot.
“Kami memastikan program ini tidak hanya memberikan bantuan modal, tetapi juga didukung dengan pendampingan teknis dan kemudahan perizinan usaha melalui Dinas Koperasi Provinsi Sulawesi Tenggara. Dengan demikian, ibu rumah tangga dapat menjadikan maggot sebagai sumber penghasilan sekaligus berkontribusi dalam pengelolaan sampah organik yang bernilai ekonomis sebagai pakan ternak dan pupuk organik,” jelas Gubernur.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur menyampaikan apresiasi kepada Bupati Konawe, jajaran perangkat daerah, BUMD, sektor swasta, serta masyarakat Kecamatan Wonggeduku Barat yang telah mendukung suksesnya program ini. Ia menegaskan bahwa keberlanjutan program budidaya maggot sangat bergantung pada sinergi semua pihak.
“Kami mendorong pemerintah daerah, khususnya di Kabupaten Konawe dan wilayah lainnya, untuk segera menyusun regulasi inovatif dalam pengelolaan sampah. Dengan manajemen sampah yang lebih baik, kita bisa menciptakan dampak positif bagi lingkungan, ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan,” tutupnya( Red)