KENDARI, Kongkritpost.com- Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) berhasil mencatatkan penurunan angka inflasi pada bulan Agustus 2024. Menurut laporan resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada Senin, 2 September 2024, inflasi _year on year_ (yoy) Sultra turun menjadi 1,62% dari sebelumnya 1,73%. Angka ini juga lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang berada di angka 2,12%.
Dengan angka ini, Sultra menempati peringkat ke-8 dari 38 provinsi di seluruh Indonesia dalam urutan inflasi terendah. Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto, menyampaikan bahwa pencapaian ini adalah hasil dari kerja keras semua pihak dalam menjaga stabilitas ekonomi di Bumi Anoa.
Andap menjelaskan bahwa ada tiga komoditas utama yang menjadi penyumbang inflasi _year on year_ di Sultra, yaitu beras dengan kontribusi sebesar 0,67%, sigaret kretek mesin sebesar 0,44%, dan emas perhiasan sebesar 0,23%. Meski demikian, terdapat beberapa komoditas yang berhasil menahan laju inflasi, seperti tomat yang menahan inflasi sebesar 0,16%, ikan layang atau ikan benggol sebesar 0,13%, dan angkutan udara sebesar 0,10% Ujarnya (2/9/2024)
Secara bulanan, Sulawesi Tenggara justru mengalami deflasi sebesar -0,27% di bulan Agustus. Komoditas penyumbang deflasi tersebut antara lain tomat yang berkontribusi sebesar 0,08%, bawang merah sebesar 0,06%, dan ikan layang sebesar 0,05%.
Lebih lanjut, Andap menyampaikan bahwa inflasi _year on year_ di empat kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Konawe, Kabupaten Kolaka, Kota Kendari, dan Kota Baubau, masih berada dalam rentang yang terkendali, yaitu antara 1,5% hingga 3,5%. Inflasi terendah tercatat di Kabupaten Konawe sebesar 0,88%, sementara inflasi tertinggi tercatat di Kota Baubau sebesar 2,01%.
“Alhamdulillah, dari rilis yang dikeluarkan BPS, angka inflasi Sultra mengalami penurunan yang signifikan,” ujar Andap.
Pj Gubernur Sultra juga menyampaikan terima kasih kepada Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota, serta kepada seluruh stakeholder terkait yang telah berperan aktif dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan. “Terima kasih kepada unsur Pemerintah Daerah, stakeholder terkait, dan masyarakat yang telah berperan aktif menjaga stabilitas harga dan pasokan sehingga angka inflasi kita turun,” katanya.
“Capaian ini adalah hasil kerja keras kita bersama, dan ini merupakan langkah penting dalam mewujudkan Sultra yang semakin sejahtera, maju, dan modern,” tutup Andap( Red)