KENDARI, Kongkritpost.com-Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Kota Kendari mengkritik tajam layanan kesehatan di RSU Bahteramas Kendari. Menurut JPKP, biaya yang dibebankan kepada pasien umum sangat mahal dan tidak pro rakyat. Salah satu contohnya adalah biaya operasi mata ikan yang mencapai Rp 19 juta, yang dianggap terlalu tinggi.
Wakil Ketua JPKP Kota Kendari, Suhardi, menegaskan bahwa biaya sebesar itu untuk operasi ringan seperti mata ikan sangat tidak masuk akal. “Dengan biaya Rp 19 juta, kita bisa cek standar biaya operasi, jenis obat yang digunakan, serta sewa ruangan. Seharusnya pihak manajemen RSUD Bahteramas sudah menetapkan biaya standar dan prosedur penanganan operasi ini agar tidak terkesan ada permainan harga,” kata Suhardi usai menerima keluhan dari pasien pada Rabu (26/6/2024).
Suhardi juga menambahkan bahwa sesuai dengan Permenkes Nomor 3 Tahun 2023 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan dalam Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan, RSU harus transparan dalam menetapkan tarif. “Pihak Rumah Sakit sebaiknya menampilkan papan informasi biaya standar operasi pasien umum atau menerapkan digitalisasi agar informasi mengenai SOP, biaya, tindakan operasi, jenis obat, dan manfaatnya dapat diakses dengan mudah. Hal ini penting untuk menjaga kredibilitas RSU Bahteramas sebagai rumah sakit Grade A,” tegas Suhardi.
Salah satu warga Kota Kendari, yang tidak ingin disebutkan namanya, juga mengeluhkan hal yang sama. Ia mengaku harus membayar Rp 19 juta untuk operasi mata ikan yang seharusnya tergolong ringan. “Biaya operasi ini sangat mahal,” ujarnya.
JPKP meminta Direktur RSU Bahteramas untuk segera mengklarifikasi kebenaran informasi ini sekaligus mengaudit bawahannya terkait mahalnya biaya yang dibebankan kepada pasien umum.
Hingga berita ini ditayangkan, pihak wartawan belum dapat mengkonfirmasi pihak Direktur Rumah Sakit mengenai hal ini( Red)



Berkomentarlah dengan baik dan bijak menggunakan facebook