KONUT, Kongkritpost.com- Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara, Yusmin, melakukan inspeksi mendadak di SMAN 1 Lasolo, Kabupaten Konawe Utara, pada Rabu (24/7/2024). Inspeksi ini dilakukan setelah beredar informasi di TikTok tentang mogok mengajar yang dilakukan oleh para guru sejak Jumat, 19 Juli 2024.
Dalam kunjungan tersebut, Yusmin dan rombongan mendapatkan penjelasan dari Kepala Sekolah mengenai aksi mogok yang dilakukan secara spontanitas. “Kami memastikan agar siswa di SMAN 1 Lasolo tidak menjadi korban dari aksi guru mogok mengajar. Kita himbau para guru untuk melanjutkan tugas mengajar dengan baik,” ujar Yusmin di SMAN 1 Lasolo.
Yusmin menegaskan bahwa keputusan untuk meliburkan sekolah biasanya merujuk pada instruksi resmi dari Menteri Pendidikan RI. “Pemerintah provinsi Sultra tidak berani mengambil keputusan untuk meliburkan sekolah tanpa instruksi resmi, karena ini menyangkut persoalan pendidikan,” tambahnya.
Selama inspeksi, Yusmin menemukan bahwa para guru sudah lima hari mogok mengajar. “Kami himbau agar para guru menjalankan tugas mereka. Masalah dengan kepala sekolah tidak boleh mengganggu kewajiban mengajar dan mendidik siswa,” tegas Yusmin. Ia juga berjanji akan mengadakan rapat dengan pihak komite sekolah untuk mencari solusi terbaik.
Yusmin menekankan bahwa mogok mengajar melanggar PP 94 Tahun 2021 tentang disiplin PNS. “Guru harus mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. Semua persoalan pasti ada solusi dan jalan keluarnya melalui dialog yang sportif dan baik,” jelasnya.
Yusmin mengingatkan bahwa anak-anak berhak mendapatkan pendidikan dan pengajaran yang layak dari para guru. “Kami menghimbau seluruh guru dan kepala sekolah untuk tidak melakukan mogok mengajar karena akan mengorbankan anak-anak. Pendidikan adalah hak yang harus mereka terima tanpa gangguan,” tutup Yusmin.
Dengan langkah ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tenggara berharap dapat mengembalikan aktivitas belajar mengajar di SMAN 1 Lasolo dan memastikan siswa-siswi mendapatkan pendidikan yang mereka butuhkan( Usman)