KENDARI, Kongkritpost.com-Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) menunjukkan respons cepat terhadap kerusakan jembatan yang mengganggu arus lalu lintas di salah satu jalur vital wilayah tersebut. Pembangunan jembatan darurat pun langsung dikebut, dengan seluruh material utama kini telah tersedia di lokasi.
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Sultra, Pahri Yamsul, mengungkapkan bahwa proses monitoring di lapangan menunjukkan kesiapan logistik dan teknis untuk segera memulai konstruksi Senin (5/5/2025)
“Rangka jembatan bailey sudah lengkap di lokasi. Terdiri dari tiga segmen—dua segmen sepanjang 9 meter dan satu segmen sepanjang 18 meter,” jelas Pahri, saat meninjau lokasi pembangunan.
Selain itu, material penting lainnya seperti bronjong dan 80 batang tiang pancang dari kayu besi, masing-masing sepanjang 5 meter, juga telah disiapkan. Tiang-tiang tersebut akan menjadi fondasi abutmen jembatan darurat, dengan sistem bronjong berisi batu gunung sebagai penguat.
Demi mengantisipasi risiko banjir, jembatan darurat dirancang memiliki elevasi antara 1,5 hingga 2 meter di atas permukaan jalan saat ini.
“Jembatan lama saat ini terendam air hingga 50 cm. Kami targetkan pembangunan jembatan darurat ini rampung dalam waktu satu minggu, agar lalu lintas kembali normal,” tegasnya.
Namun, tantangan di lapangan tidak ringan. Kondisi tanah di lokasi sangat labil karena berada di atas lapisan lumpur tebal, yang menyebabkan badan jalan terus mengalami penurunan. Untuk itu, solusi jangka panjang sedang dipertimbangkan secara serius.
“Untuk pembangunan jembatan permanen atau jalan layang, dibutuhkan anggaran lebih dari Rp100 miliar. Jalan layang harus dibangun sepanjang 300 meter, mengingat kedalaman tanah lunak bisa mencapai 25 meter,” terang Pahri.
Adapun dalam pelaksanaan pembangunan darurat ini, BPJN bertanggung jawab atas penyediaan rangka jembatan, sementara Pemprov Sultra menangani mobilisasi alat, pemasangan, serta penyediaan material pendukung.
“Ini adalah langkah cepat dan terukur untuk menangani kondisi darurat. Kami berharap jembatan darurat ini bisa menjadi solusi sementara, sembari menunggu pembangunan infrastruktur permanen,” tutup Pahri.
Pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati dan mematuhi arahan petugas di lapangan selama proses pembangunan berlangsung( Red)