KENDARI, Kongkritpost.com-Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Pemprov Sultra) turut berpartisipasi dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang digelar secara daring melalui platform Zoom Meeting, bertempat di Ruang Rapat Biro Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Sultra. Rakor ini merupakan agenda rutin mingguan yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri), dengan dihadiri oleh berbagai kementerian dan lembaga terkait.Rakor kali ini dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, yang juga didampingi oleh narasumber penting seperti Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti, Deputi III Bidang Perekonomian Kantor Staf Presiden (KSP) Edy Priyono, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, serta Staf Ahli Menteri Pertanian Suwandi.
Dalam arahannya, Tito Karnavian menyampaikan perhatian mengenai tingginya angka kelahiran di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir, yang membawa potensi besar dalam bentuk bonus demografi ujar Senin (20/1/2025)“Banyaknya anak-anak usia produktif ini menjadi potensi besar untuk mewujudkan Indonesia Emas, asalkan mereka dapat benar-benar produktif,” ujarnya, menekankan pentingnya memanfaatkan potensi generasi muda untuk kemajuan negara.
Untuk mendukung hal ini, pemerintah pusat meluncurkan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG), yang menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui kesehatan. Program ini diharapkan dapat berjalan optimal dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk tokoh agama, masyarakat, organisasi profesi, satuan pendidikan, serta Forkopimda.
Tito juga mengingatkan agar anggaran melalui APBD dialokasikan untuk mendukung kesuksesan program ini di masing-masing daerah.Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memaparkan bahwa PKG bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya deteksi dini penyakit tidak menular.
Program ini meliputi tiga momentum pemeriksaan yang dirancang untuk mencakup berbagai kelompok usia, antara lain:
1. PKG Ulang Tahun – Untuk anak di bawah lima tahun dan orang dewasa di atas delapan belas tahun, yang dilaksanakan di puskesmas atau klinik pada bulan ulang tahun + 1 bulan.
2. PKG Sekolah – Menyasar anak usia 6–18 tahun, dilakukan setiap awal tahun ajaran baru.
3. PKG Khusus – Difokuskan pada ibu hamil dan balita, dengan jadwal yang disesuaikan melalui layanan posyandu dan puskesmas.
Terkait dengan pengendalian inflasi, Tito Karnavian menyampaikan apresiasi kepada seluruh daerah atas capaian inflasi nasional yang berada di angka 1,57% (y-o-y).
“Rakor ini harus terus dilanjutkan untuk menjaga konsistensi dalam mengendalikan inflasi,” tegas Tito, menekankan pentingnya upaya berkelanjutan dalam menjaga kestabilan harga di pasar.
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti juga melaporkan perkembangan terbaru terkait Indeks Perkembangan Harga (IPH). Pada minggu ketiga Januari 2025, 35 provinsi mengalami kenaikan IPH, sementara tiga provinsi mencatat penurunan. Beberapa komoditas yang berkontribusi terhadap kenaikan IPH antara lain cabai rawit, cabai merah, dan daging ayam ras. Harga cabai merah, misalnya, mengalami kenaikan signifikan sebesar 36,56% dibandingkan Desember 2024, meskipun masih dalam rentang Harga Acuan Penjualan (HAP).
Langkah Bersama Untuk Mengatasi Tantangan
Dengan adanya Rakor ini, pemerintah daerah diharapkan dapat terus memperkuat langkah-langkah pengendalian inflasi, serta mendukung kesuksesan implementasi Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis di seluruh Indonesia. Melalui kolaborasi yang solid antara pemerintah pusat dan daerah, diharapkan dapat tercapai tujuan besar untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang sehat dan produktif( Red)