KENDARI, Kongkritpost.com-Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara turut serta dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang sekaligus membahas percepatan penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR). Rakor ini diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri) melalui platform Zoom Meeting dan berlangsung di Ruang Rapat Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Sultra.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dengan menghadirkan narasumber dari berbagai kementerian dan lembaga terkait. Di antaranya, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan; Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid; Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti; serta Deputi III Bidang Perekonomian Kantor Staf Presiden (KSP), Edy Priyono.
Dalam arahannya, Mendagri Tito Karnavian menyampaikan kabar positif bahwa inflasi nasional pada November 2024 mencapai level terendah, yakni 1,55% (year-on-year) dan 0,30% (month-to-month). Presiden RI mengapresiasi pencapaian ini, meskipun masih terdapat tantangan distribusi sejumlah komoditas di beberapa daerah.
Mendagri juga mengingatkan kepala daerah untuk mewaspadai kenaikan harga komoditas strategis seperti bawang merah, bawang putih, cabai merah, minyak goreng, telur ayam ras, dan daging ayam ras menjelang akhir tahun. Ia menekankan pentingnya langkah antisipatif untuk menjaga stabilitas harga di daerah.
*Fokus pada Produktivitas Pangan dan Infrastruktur Irigasi*
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengungkapkan bahwa Lahan Baku Sawah (LBS) tahun 2024 tercatat seluas 7,38 juta hektare, dengan 4,72 juta hektare berada di daerah irigasi dan sisanya di luar kawasan tersebut. Ia mendorong pembangunan infrastruktur irigasi baru dan perbaikan jaringan irigasi untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Zulkifli meminta pemerintah daerah untuk segera mendata sawah-sawah yang belum memiliki sistem irigasi atau yang infrastrukturnya rusak. Data ini harus dilaporkan kepada kementerian terkait, termasuk Kementerian PUPR, guna mendapatkan alokasi anggaran yang sudah tersedia. Selain itu, ia menjelaskan bahwa mekanisme distribusi pupuk kini lebih sederhana, hanya membutuhkan SK dari Menteri Pertanian. Langkah-langkah ini diharapkan mampu mempercepat swasembada pangan pada 2027.
*Pemanfaatan Data Pertanahan untuk Percepatan Ekonomi*
Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid, menyoroti pentingnya penerapan empat pilar utama dalam pengelolaan pertanahan, yaitu Single Land Tenure, Single Land Value, Single Land Use, dan Single Land Development. Keempat pilar ini bertujuan untuk menciptakan pasar tanah yang efisien serta mendukung pengelolaan lahan yang lebih optimal.
Ia juga menegaskan urgensi penerapan Single Cadastre dan penggunaan Nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB) sebagai basis data untuk integrasi pertanahan. Nusron mengungkapkan bahwa masih ada 13,8 juta bidang tanah yang belum terpetakan di Klaster 4, sehingga perlu dilakukan percepatan pengintegrasian data dengan data perpajakan, batas desa, dan registrasi sosial-ekonomi.
*Kenaikan IPH di Kabupaten Bombana*
Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, melaporkan bahwa terdapat kenaikan Indeks Perubahan Harga (IPH) di 10 kabupaten/kota di luar Pulau Jawa dan Sumatera pada minggu kedua Desember 2024. Salah satunya adalah Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, yang mengalami kenaikan IPH sebesar 3,57%. Komoditas utama penyebab kenaikan tersebut adalah daging ayam ras, bawang merah, dan cabai rawit.
*Koordinasi Menjelang Akhir Tahun*
Sebelum menutup rakor, Mendagri Tito Karnavian meminta dinas terkait, seperti dinas perdagangan, pertanian, dan perhubungan, untuk memastikan kelancaran distribusi logistik menjelang akhir tahun. Ia berharap kondisi cuaca mendukung agar tidak terjadi gangguan distribusi yang dapat memengaruhi stabilitas harga.
Rapat ini dihadiri oleh berbagai perwakilan instansi di Sultra, seperti Bank Indonesia, Bulog, BPS, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), serta Biro Perekonomian dan dinas terkait lainnya( Red)