JAKARTA, Kongkritpost.com- Indonesia mencatat capaian penting dalam sektor pangan. Produksi jagung nasional pada triwulan pertama 2025 melonjak tajam, mencapai 9.032.262 ton jagung tongkol kering panen (JTKP), atau naik 48,47% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menurut rilis resmi BPS dalam Survei KSA Jagung Februari 2025.
Di balik lonjakan angka tersebut, hadir kekuatan kolaborasi lintas sektor—dan Polri memainkan peran kunci.
Melalui Gugus Tugas Mendukung Ketahanan Pangan, jajaran Kepolisian Republik Indonesia secara aktif mendorong masyarakat, kelompok tani, dan KWT (Kelompok Wanita Tani) untuk menanam jagung dalam skala besar. Polri juga mengawal proses penyerapan hasil panen oleh Perum Bulog, memastikan harga beli di tingkat petani sebesar Rp5.500 per kilogram, sesuai ketetapan Badan Pangan Nasional.
“Bapak Kapolri menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran, dari Mabes hingga Polsek, yang telah bekerja keras mewujudkan target ketahanan pangan jagung. Jika tren ini terus berlanjut, Indonesia bisa mencapai swasembada jagung pada akhir 2025,” ungkap Irjen Pol. Anwar, Asisten SDM Kapolri, dalam Rapat Anev Nasional yang berlangsung secara hybrid pada Senin (28/4/2025)
Rapat Anev tersebut dipimpin langsung oleh pimpinan utama Polri, termasuk Aslog Kapolri Irjen Pol. Suwondo Nainggolan, Kakorbinmas Baharkam Polri Irjen Pol. Edy Murbowo, serta Wakaposko Gugus Tugas, Brigjen Pol. Langgeng Purnomo. Rapat ini diikuti seluruh Wakapolda, Karo SDM, Dirbinmas, Dansat Brimob, serta Kapolres se-Indonesia.
Tantangan logistik akibat lonjakan produksi juga menjadi perhatian. Dalam rapat tersebut, Irjen Pol. Suwondo Nainggolan menegaskan kesiapan Polri membantu mengatasi kekurangan kapasitas penyimpanan hasil panen.
“Atas perintah Presiden Prabowo Subianto, Polri bersama Perum Bulog akan memanfaatkan gudang Polri sebagai solusi sementara, dan saat ini kami tengah merancang pembangunan gudang permanen di tanah-tanah milik Polri di seluruh Indonesia,” terang Suwondo.
Lebih dari sekadar pengamanan, Polri kini bertransformasi sebagai pendorong pembangunan, merajut sinergi dengan Kementerian Pertanian dan semua pemangku kepentingan dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Seperti ditegaskan Irjen Anwar, Kementan tetap sebagai leading sector, sementara Polri menjadi “perekat kekuatan nasional” dalam ekosistem pangan.
Kenaikan produksi jagung ini diharapkan menjadi tonggak baru menuju kemandirian pangan dan penguatan ekonomi petani di berbagai daerah(Red)