WAKATOBI, Kongkritpost.com- Wakatobi kembali jadi bahan diskusi panas. Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Ir. Hugua, turun langsung ke Patuno Resort, Jumat malam (14/3). Tujuannya jelas: bikin pariwisata Wakatobi hidup lagi!
Bukan sekadar omong kosong, audiensi ini menggandeng para pelaku UMKM, ekonomi kreatif, dan pengusaha. HIPMI, PHRI, penggiat wisata, komunitas seni, hingga pengusaha rental ikut nimbrung. Wakil Bupati dan Sekda Wakatobi pun duduk manis menyimak. Ada juga Staf Ahli Gubernur, kepala dinas Komunikasi dan Digital (Komdigi) Provinsi Sulawesi Tenggara, Dr. M. Ridwan Badallah, S.Pd., MM., dan pejabat lainnya yang turut hadir. Suasana? Panas, tapi produktif!
Hugua tak pakai basa-basi. Ia langsung menyoroti jalur penerbangan yang mati suri. “Kita akan kembalikan jalur udara! Morowali, Kendari, Wakatobi harus terkoneksi! Wisatawan harus bisa hilir mudik ke Wakatobi tiap hari!” serunya. Kalimatnya tajam, penuh energi.
Tak cuma soal akses, Hugua juga bicara soal daya tarik. Menurutnya, ada dua faktor utama yang bikin wisata hidup: faktor pendorong dan faktor ketertarikan. Promosi gila-gilaan harus jalan, informasi tentang Wakatobi harus sampai ke mana-mana. Tapi itu belum cukup. Kenyamanan wisatawan, keramahan masyarakat, budaya lokal, dan akses mudah juga harus jadi prioritas.
Ada yang lebih menarik. Hugua menyinggung sektor perikanan dan kelautan sebagai elemen vital. “Wakatobi ini surga bawah laut! Konservasi laut harus jalan. Tapi kita juga harus jadikan ini magnet wisata,” katanya. Isu ini langsung bikin diskusi makin panas. Saleh Hanan, penggiat lingkungan, punya pendapat beda. Menurutnya, wisata Wakatobi bisa jalan tanpa terlalu bergantung pada konservasi laut. Ini jadi adu gagasan seru.
Hugua makin semangat. Ia mengingatkan bahwa Wakatobi pernah masuk dalam 10 Destinasi Wisata Indonesia. “Sekarang saatnya kita kembalikan hegemoni wisata Wakatobi ke panggung dunia!” katanya berapi-api. Pemprov pun siap bikin blueprint dan kalender wisata untuk mendukung ini.
Sebagai langkah konkret, Hugua menginstruksikan staf ahli dan dinas terkait untuk membentuk UPTD Kelautan di bawah Dinas Kelautan dan Perikanan Sultra. Tujuannya jelas: jaga kelestarian laut sambil tetap mengembangkan wisata.
Audiensi ini bukan sekadar pertemuan seremonial. Semua yang hadir tahu, ini awal dari langkah besar. Di ujung acara, Hugua mengunci komitmen: “Pemerintah provinsi hadir bersama Wakatobi! Kita kembangkan wisata dengan APBD, APBN, dan investor! Wakatobi harus jadi destinasi kelas dunia lagi!”
Tepuk tangan membahana. Para peserta tahu, si anak hilang telah kembali. Hugua, sosok di balik kejayaan wisata Wakatobi, kini kembali di garis depan( Red)