KENDARI, Kongkritpost.com-Minggu dini hari yang seharusnya tenang berubah mencekam. Aksi balapan liar di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), kembali merenggut nyawa.
Kali ini, seorang pejalan kaki menjadi korban keganasan jalanan, ditabrak hingga meninggal dunia oleh pengendara motor ugal-ugalan yang langsung melarikan diri.
Insiden tragis itu terjadi di depan Exodus, Jalan Brigjen M. Yunus, Kelurahan Lepo-lepo, Kecamatan Baruga, Kota Kendari, pada Minggu pukul 01.30 WITA.
Korban, yang diketahui hanya seorang pekerja bangunan biasa, kehilangan nyawanya dengan cara yang mengenaskan.
Salah satu kerabat korban, La Apeng, mengungkapkan betapa mengerikannya kejadian tersebut. Korban terhempas jauh setelah dihantam motor yang melaju dengan kecepatan tinggi.
“Tubuhnya terseret cukup jauh setelah ditabrak. Pemotor itu malah kabur begitu saja tanpa melihat ke belakang,” ujar La Apeng, Minggu (23/2/2025).
Ia menambahkan bahwa tubuh korban tak bergerak dan penuh luka akibat hantaman keras dan gesekan dengan aspal.
Tragedi ini semakin memilukan karena korban merupakan tulang punggung keluarganya di Kelurahan Lohia.
Kami mendesak pihak kepolisian segera menangkap pelaku. Jangan sampai kejadian seperti ini terus berulang tanpa ada tindakan tegas,” tegasnya.
Kanit Gakkum Satlantas Polresta Kendari, Ipda Zainal, membenarkan kecelakaan maut tersebut.
Menurutnya, korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Kendari, namun nyawanya tidak tertolong.
“Benar, pengendara motor menabrak pejalan kaki dan langsung kabur. Korban meninggal dunia saat mendapat perawatan di rumah sakit,” ungkap Ipda Zainal.
Dari hasil penyelidikan awal, diketahui motor tersebut melaju dengan kecepatan tinggi dari arah selatan menuju utara sebelum akhirnya menghantam korban yang tengah berjalan kaki.
Kasus ini bukan yang pertama. Fenomena balapan liar di Kendari bukan lagi rahasia.
Beberapa titik di kota ini kerap disulap menjadi arena kebut-kebutan ilegal, terlebih di malam hingga dini hari.
Kejadian ini hanya satu dari sekian banyak insiden yang melibatkan pembalap jalanan dadakan yang mengabaikan keselamatan orang lain.
Masyarakat pun mulai geram. Tidak hanya karena suara bising knalpot dan kebut-kebutan yang mengganggu, tetapi juga karena ketakutan akan jatuhnya korban jiwa berikutnya.
Aparat diharapkan segera bertindak lebih tegas agar tragedi seperti ini tidak menjadi berita yang terus berulang.
Kini, mata publik tertuju pada Polresta Kendari. Mampukah mereka membongkar kasus ini, menangkap pelaku, dan memberikan efek jera bagi para pelaku balapan liar?( Red)