KENDARI, Kongkritpost.com-Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andap Budhi Revianto, resmi meluncurkan program “Klinik Pangan Sehat Masyarakat” atau “KIPAS MAS” di Desa Tumbudadio, Tirawuta, Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, pada Kamis (14/11/2024).
Dalam sambutannya, Kadis Ketahanan Pangan Pemprov Sultra yang saat ini juga menjabat sebagai Pjs Bupati Kolaka Timur, Ari Sismanto, memperkenalkan “KIPAS MAS” sebagai program inovatif untuk memperkuat ketahanan pangan di tingkat lokal. Program ini mengajak masyarakat memaksimalkan pemanfaatan lahan yang tersedia untuk mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan.
Desidarius Tanmes, perwakilan dari Badan Pangan Nasional, turut memberikan apresiasi dan menekankan pentingnya upaya menjaga stabilitas pangan, menyambut baik inisiatif KIPAS MAS.
Dalam peresmian program, Pj. Gubernur Andap secara resmi meluncurkan program tersebut dengan mengucap, “Bismillahirrahmanirrahim, pada hari ini, Kamis, 14 November 2024, saya dengan bangga meluncurkan program Klinik Pangan Sehat Masyarakat. Semoga program ini dapat memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat,” ungkapnya.
Gubernur Andap memberikan apresiasi atas program ini dan menyebutnya sebagai miniatur ketahanan pangan yang memanfaatkan lahan kosong di masyarakat untuk meningkatkan ketersediaan pangan dan aksesibilitas. Ia menjelaskan bahwa program ini merupakan hasil inisiatif dari Pemprov Sultra, melalui Kadis Ketahanan Pangan, dengan tujuan mendorong konsumsi pangan bergizi dan seimbang, memanfaatkan dukungan dana desa untuk mengoptimalkan ketahanan pangan di komunitas.
“Saya sangat menghargai program ini, yang selaras dengan ketentuan Permendes Nomor 7 Tahun 2023, di mana dana desa dialokasikan minimal 20% untuk ketahanan pangan,” jelasnya.
Andap menyoroti enam kelompok sasaran prioritas dalam program KIPAS MAS: anak stunting dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), ibu hamil, ibu menyusui, calon pengantin, pengantin baru, dan individu dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK).
Selain aspek kesehatan fisik, Pj Gubernur juga menekankan upaya pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) melalui pola konsumsi pangan yang bergizi dan aman. Menurutnya, tingginya angka PTM di masyarakat, yang didorong oleh ketidaktahuan tentang pentingnya pangan Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA), menjadi perhatian utama.
Ketidakseimbangan pola konsumsi pangan dapat mengakibatkan masalah kesehatan seperti stunting, wasting, obesitas, hingga anemia. Gubernur Andap berharap bahwa inovasi seperti KIPAS MAS mampu mengatasi tantangan-tantangan ini.
“Saya berharap program KIPAS MAS dapat menjadi solusi nyata dalam meningkatkan ketahanan pangan sekaligus kualitas gizi dan kesehatan masyarakat di Sulawesi Tenggara,” lanjutnya.
Ia juga menyoroti pentingnya mengurangi pemborosan pangan dan mendorong masyarakat memanfaatkan lahan sekitar sebagai sumber pangan produktif.
“Mari kita jadikan KIPAS MAS sebagai wahana edukasi mengenai pentingnya makanan sehat yang Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman bagi kesehatan kita,” serunya.
Lebih jauh, ia berharap program ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam mengembangkan masyarakat yang sehat. “Semoga kerja sama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan tenaga kesehatan dapat terus berjalan demi kemajuan Sultra yang lebih sehat dan sejahtera,” pungkasnya.
Dalam kegiatan tersebut, Pj Gubernur Andap juga meninjau berbagai program yang dilaksanakan, seperti pemberian makanan bergizi untuk balita, ibu hamil, dan ibu menyusui; lomba menu sehat B2SA; penyebaran benih ikan; serta penyaluran bantuan berupa cadangan pangan provinsi untuk 222 keluarga, 330 unit pompa air bagi kelompok tani, dan 5 alat panen combine harvester.
Setelah peresmian, Pj Gubernur Sultra melanjutkan kunjungan ke Gudang Bulog Tawainalu untuk mengecek ketersediaan beras menjelang libur Natal dan Tahun Baru.
“Penyerapan beras dari petani lokal tahun ini meningkat dari 900 ton di tahun lalu menjadi 2.100 ton, memastikan ketersediaan stok beras Sultra tetap aman,” tuturnya.
Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat termasuk Anggota DPRD Provinsi, perwakilan Badan Pangan Nasional, Ketua DPRD Kabupaten Kolaka Timur, Pjs Bupati Koltim, Ketua TP-PKK Provinsi Sultra, Forkopimda, serta Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa se-Sultra( Red)