JAKARTA, Kongkritpost.com- Suasana Jakarta International Convention Center (JICC) riuh. Delegasi datang dari berbagai penjuru negeri. Menteri, gubernur, wali kota, bahkan utusan internasional. Semuanya duduk dalam satu ruang: International Conference on Infrastructure (ICI) 2025.
Dari tengah keramaian itu, hadir sosok Siska Karina Imran. Wali Kota Kendari. Tak membawa rombongan besar. Tapi membawa gagasan yang besar: menjadikan Kendari sebagai kota yang tumbuh tanpa merusak, membangun tanpa melupakan alam.
Konferensi ini bukan agenda biasa. ICI 2025 dibuka langsung oleh Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono. Dan akan ditutup oleh Presiden Prabowo Subianto. Isu-isu yang dibahas bukan basa-basi: perubahan iklim, transformasi kota, konektivitas, hunian manusiawi, dan cara-cara cerdas membiayai semuanya.
Siska Karina tak datang untuk berfoto. Ia ikut berdiskusi. Duduk di ruang-ruang tematik. Bicara dalam forum-forum spesifik. Tentang pentingnya sanitasi. Tentang air bersih yang makin langka. Tentang angkutan massal yang bukan hanya cepat, tapi juga terjangkau. Tentang pentingnya pendidikan dan ekonomi kreatif sebagai wajah baru kota masa depan.
“Transformasi kota itu bukan sekadar membangun jalan dan gedung. Tapi soal membangun peradaban. Kami ingin Kendari tumbuh cerdas, tangguh, dan ramah lingkungan,” ujarnya Rabu (11/6/2025)
Ia bicara, tapi juga mendengar. Menyimak bagaimana kota-kota lain membangun sistem pengelolaan sampah pintar. Mengadopsi teknologi hijau. Membiayai pembangunan lewat skema kolaboratif. Kendari, menurutnya, tak harus selalu mulai dari nol. Tapi harus cerdas memilih mana yang bisa diadaptasi
Kementerian PUPR, sebagai salah satu penyelenggara utama, memfasilitasi diskusi yang tak sekadar formal. Di ruang-ruang itu, lahir ide-ide besar. Dan dari Kendari, Siska membawa serta catatan-catatan lapangan: potensi lokal, tantangan geografis, serta mimpi-mimpi warganya.
Kehadiran Wali Kota Kendari di ICI 2025 menjadi bagian dari komitmen Pemerintah Kota Kendari dalam membangun masa depan yang kokoh: kota inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing di tengah gempuran zaman( Red)



Berkomentarlah dengan baik dan bijak menggunakan facebook