BUTENG, Kongkritpost.com- La Andi S,sos salah satu calon Bupati Buton Tengah, menegaskan bahwa tuduhan mengenai ijazah palsu yang dialamatkan kepadanya sama sekali tidak benar. Dalam wawancara pada Sabtu (14/9/2024), ia menyebut tuduhan tersebut tidak memiliki dasar. “Itu tidak benar. Saya tidak tahu kenapa tiba-tiba nama saya dikaitkan dengan isu seperti ini,” ujar La Andi dengan tegas.
Rumor mengenai dugaan ijazah palsu La Andi sempat menjadi perbincangan publik dan bahkan dilaporkan ke pihak berwenang. Namun, La Andi dengan yakin membantah semua tuduhan tersebut. Ia melihat bahwa isu ini hanya bagian dari dinamika politik yang sering terjadi menjelang Pilkada.
“Saya kira ini murni momen politik. Sebagai calon bupati di Buton Tengah, tentu banyak hal yang akan digoreng. Tapi bagi saya, ini tidak menjadi masalah,” tambahnya. La Andi menekankan bahwa ia tidak mau mengaitkan isu tersebut dengan serangan politik meski menjelang Pilkada 2024. “Saya tidak paham apakah ini serangan politik atau bukan, biarlah masyarakat yang menilai. Saya lebih memilih untuk menjaga kualitas Pilkada agar tidak ternodai dengan isu-isu murahan.”
Lebih lanjut, La Andi menegaskan bahwa seluruh persyaratan administrasinya, termasuk ijazah, telah lengkap dan memenuhi standar yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten Buton Tengah“ Tidak mungkin saya bisa mencalonkan diri kalau tidak memenuhi syarat. Semua administrasi saya sudah jelas, dan tidak ada masalah sama sekali,” tuturnya.
Ia pun mengimbau masyarakat untuk tidak terpengaruh oleh rumor tidak berdasar yang beredar. “Saya yakin masyarakat sudah bisa menilai. Dan jika perlu, saya siap menunjukkan seluruh dokumen yang diperlukan,” tutupnya.
Dengan klarifikasi ini, La Andi berharap isu ijazah palsu yang mencemarkan namanya tidak lagi menjadi fokus utama. Baginya, yang terpenting adalah menciptakan Pilkada yang jujur dan berintegritas, tanpa dirusak oleh fitnah dan intrik politik( Usman)