KENDARI, Kongkritpost.com- Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sulawesi Tenggara (Kadis Kominfo Sultra), Dr. M Ridwan Badallah, S.Pd., MM, tampil sebagai narasumber dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Konsolidasi Data dan Informasi Pemilu 2024 yang digelar di Aula Kantor Bawaslu Provinsi Sulawesi Tenggara. Acara ini dihadiri oleh Ketua Bawaslu dari seluruh kabupaten dan kota di Sultra, serta staf PPID Bawaslu dari berbagai wilayah.Dalam paparannya, Dr. M Ridwan Badallah menekankan pentingnya integritas data dan informasi dalam memastikan Pemilu 2024 berlangsung secara bersih dan jujur. “Integritas data adalah kunci utama dalam proses pemilu. Untuk itu, kita harus membangun komitmen bersama untuk mengintegrasikan data dan informasi dengan standar yang jelas, demi tercapainya pemilu yang bersih,” ujar Ridwan Jumat (23/8/2024)
Ia menjelaskan bahwa pengelolaan data yang baik tidak hanya tentang pengumpulan, tetapi juga standarisasi format, pengolahan, dan pelaporan yang akurat. Penggunaan teknologi mutakhir seperti Sistem Informasi Pemilu (SIP) dan aplikasi mobile untuk pemantauan real-time menjadi faktor penting dalam menjaga keakuratan dan keamanan data pemilu.
Ridwan juga menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi dalam proses ini, termasuk keamanan data, keterlambatan informasi, dan kualitas data yang sering kali tidak konsisten. Untuk mengatasi hal ini, ia mengusulkan penguatan infrastruktur teknologi dan pelatihan intensif bagi petugas pemilu.
Dalam sesi tanya jawab, beberapa Ketua Bawaslu Kabupaten/Kota, seperti dari Konawe Selatan dan Buton Utara, mengangkat isu blank spot yang dapat mengganggu kelancaran proses pemilu di daerah mereka. Menanggapi hal ini, Ridwan meminta Bawaslu Provinsi untuk segera mengirimkan data mengenai daerah-daerah yang mengalami masalah tersebut agar bisa segera ditindaklanjuti.
“Kita harus segera mengidentifikasi daerah-daerah yang mengalami blank spot. Informasi ini sangat penting agar kami bisa bekerja sama dengan provider untuk menangani masalah tersebut sebelum tahapan Pilkada dimulai,” jelas Ridwan.
Di akhir Rakor, disepakati bahwa Bawaslu Provinsi Sultra akan mengumpulkan data dari seluruh kabupaten/kota terkait daerah yang mengalami blank spot dan menyusun satu data komprehensif untuk ditindaklanjuti. Hal ini diharapkan dapat memastikan seluruh wilayah di Sulawesi Tenggara memiliki akses informasi yang memadai selama Pemilu 2024.
Dengan langkah-langkah strategis yang dipaparkan oleh Kadis Kominfo Sultra, diharapkan Pemilu 2024 di Sulawesi Tenggara dapat berlangsung dengan lancar, transparan, dan bebas dari gangguan teknis yang dapat mengancam integritas hasil pemilu( Red)