KENDARI, Kongkritpost.com-Seorang pasien yang enggan disebutkan namanya mengkritisi pelayanan Rumah Sakit Umum (RSU) Hermina Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Pasien tersebut menilai pelayanan yang diterima kurang pantas dan bahkan ada dugaan tindakan diskriminatif dari perawat terhadap pasien.
Kritikan ini disampaikan pasien saat dihubungi melalui telepon pada Sabtu, 25 Juli 2024. Ia menceritakan pengalamannya saat masuk ke RS Hermina pada pukul 3 subuh karena kambuhnya sakit maag. “Saat tiba di rumah sakit, seluruh tubuh saya diperiksa, dan saya disarankan untuk menginap di ruang isolasi karena kamar perawatan penuh,” katanya.
Pasien tersebut merasa kebijakan menempatkannya di ruang isolasi tidak sesuai, mengingat penyakit yang dideritanya bukan penyakit menular. “Kalau ada kamar kosong besok, kasih pindah saya. Tapi mereka bilang kamar penuh, lalu mengapa saya ditempatkan di ruang isolasi? Memangnya saya ini penyakit menular? Saya hanya sakit maag,” ungkapnya dengan nada kesal.
Lebih lanjut, pasien tersebut menegaskan bahwa seharusnya pihak rumah sakit jujur mengenai ketersediaan kamar. “Kalau memang tidak ada kamar, sampaikan saja. Jangan saya divonis memiliki penyakit menular tanpa pemeriksaan dokter terlebih dahulu,” tegasnya
Akibat ketidakpuasan terhadap pelayanan yang diterima, pasien tersebut memutuskan untuk keluar dari rumah sakit dengan kondisi perawatan yang belum tuntas. “Saya tadi buka infus sendiri dan langsung keluar dari rumah sakit dengan kesal. Rumah sakit Hermina juga kadang didemo,” katanya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak direksi RS Hermina belum dapat dikonfirmasi terkait tuduhan diskriminasi dan keluhan pelayanan ini.
Keluhan ini mencuat di tengah meningkatnya perhatian terhadap kualitas pelayanan kesehatan di Sulawesi Tenggara. Diharapkan pihak RS Hermina segera memberikan klarifikasi dan perbaikan agar kasus serupa tidak terulang di masa mendatang( Usman)