KENDARI, Kongkritpost.com- Pada Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang berlangsung secara virtual dan dihadiri oleh perwakilan dari berbagai instansi di seluruh Indonesia, perhatian utama tertuju pada peran strategis Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2) sebagai motor penggerak inovasi di sektor hortikultura dan herbal. Plt. Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Tomsi Tohir, dalam pidatonya menekankan pentingnya optimalisasi TSTH2 sebagai pusat unggulan dalam penyediaan bibit hortikultura berkualitas tinggi.
Tomsi menggarisbawahi bahwa keberhasilan TSTH2 tidak hanya terletak pada pengembangan bibit unggul, tetapi juga pada kemampuannya menjadi inkubator teknologi dan hub riset yang dapat mendorong pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan. “TSTH2 harus menjadi etalase produk herbal dan hortikultura nasional, sekaligus mendukung kegiatan teaching industry yang akan memperkuat perekonomian lokal,” ujar Tomsi dengan tegas Senin (12/8/2024)
Dalam kesempatan tersebut, Tomsi juga meminta agar dinas-dinas di tingkat Kabupaten segera mengidentifikasi jenis tanaman obat yang potensial untuk dikembangkan dan dikirim dari masing-masing daerah. Ini diharapkan dapat mempercepat proses pengembangan sektor hortikultura dan herbal di seluruh Indonesia, yang pada akhirnya akan berkontribusi terhadap stabilitas harga dan pengendalian inflasi.
Rakor ini juga dihadiri oleh Direktur Direktorat Statistik Harga, Windhiarso Putranto, yang menyampaikan bahwa secara nasional, lebih banyak Kabupaten/Kota yang berhasil menurunkan Indeks Harga Perdagangan Besar (IPH) hingga M2 Agustus 2024 dibandingkan dengan yang mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan adanya kemajuan signifikan dalam pengendalian harga di berbagai daerah, yang diharapkan dapat terus ditingkatkan melalui kolaborasi lintas sektor.
Asisten Deputi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Konservasi Sumber Daya Alam, M. Saleh Nugrahadi, menambahkan bahwa TSTH2 memiliki peran penting sebagai pusat riset dan teknologi yang mendukung pengelolaan sumber daya hutan secara lestari. Dengan demikian, TSTH2 tidak hanya berfungsi sebagai pusat produksi bibit unggul tetapi juga sebagai pendorong utama pengembangan ekonomi berbasis sumber daya alam yang ramah lingkungan.
Rakor ini menegaskan komitmen pemerintah dalam mengendalikan inflasi melalui pendekatan inovatif di sektor hortikultura dan herbal. TSTH2 diharapkan menjadi katalisator dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional dan pengembangan ekonomi berkelanjutan di daerah.
Dengan peran strategis yang diembannya, TSTH2 akan menjadi bagian integral dari upaya nasional untuk meningkatkan ketahanan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan sumber daya alam yang bijak dan inovatif. Dukungan dari seluruh pihak, mulai dari pemerintah pusat hingga pemerintah daerah, sangat dibutuhkan untuk mewujudkan visi ini.
Melalui rakor ini, pemerintah juga berharap dapat memperkuat koordinasi antar sektor dan memastikan bahwa semua tanggung jawab yang telah disepakati dapat terlaksana dengan baik, sehingga rapat-rapat berikutnya dapat berlangsung lebih efektif dan menghasilkan dampak nyata bagi masyarakat( Red)