KENDARI, Kongkritpost.com- Dalam era digital yang semakin maju, rapat koordinasi tidak lagi terbatas pada ruang fisik, tetapi juga melebar ke dunia virtual. Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara telah menjadi bagian dari gerakan ini dengan menghadiri rapat pengendalian inflasi secara virtual melalui platform Zoom Meeting. Terbukti, upaya virtual ini menjadi kunci dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah, meskipun tantangan inflasi masih mengintai.
Dalam pertemuan tersebut, dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, pemerintah pusat dan daerah serta berbagai lembaga terkait berkumpul untuk membahas strategi pengendalian inflasi. Presiden pun turut memantau jalannya rapat, menegaskan bahwa setiap langkah dalam menanggulangi inflasi diawasi secara langsung kegiatan ini di lakukan Senin (29/4/2024)
Salah satu sorotan utama dari rapat tersebut adalah kenaikan harga komoditas tertentu, terutama daging ayam ras dan telur ayam. Meskipun awalnya masalah terpusat pada impor jagung, kesulitan dalam proses pengeringan jagung yang baru dipanen turut memengaruhi harga-harga tersebut. Namun, tidak hanya itu, komoditas lain seperti beras, bawang merah, dan cabai juga turut menjadi perhatian karena kenaikan harga yang signifikan.
Namun, tidak semuanya buruk. Data yang dipaparkan oleh Plt. Kepala Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa meskipun terdapat kenaikan harga di beberapa daerah, Sulawesi Tenggara berhasil mencatat penurunan harga untuk 20 komoditas terpilih. Hal ini menunjukkan bahwa upaya-upaya pengendalian inflasi di tingkat daerah telah memberikan hasil yang positif( Red)